REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Indonesia kehilangan satu wakil di ganda putri pada nomor perorangan SEA Games 2017. Pasangan Rosyita Eka Putri Sari/Ni Ketut Mahadewi Istarani batal tampil karena Rosyita mengalami cedera lutut kiri.
Cedera ini dialami Rosyita saat bertanding melawan pasangan Vivian Hoo/Woon Khe Wei PADA laga semifinal beregu putri melawan Malaysia. Rosyita terjatuh kala kedudukan 5-7 pada gim pertama.
Usai mendapatkan perawatan di klinik setempat, Rosyita diputuskan untuk tidak dapat bertanding dan harus segera kembali ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
“Kami sudah koordinasi dengan dokter Michael (Triangto, dokter PBSI), Rosyita secepatnya harus kembali ke Jakarta, karena penanganan di Jakarta lebih cepat. Hasil pemeriksaan sementara adalah ACL (Anterior Cruciate Ligament)-nya kena. Tetapi kami belum bisa memastikan, karena belum ada hasil MRI (Magnetic Resonance Imaging),” kata Eng Hian, pelatih kepala ganda putri PBSI dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (24/8).
Dengan demikian, belum dapat dipastikan bentuk pengobatan yang harus dijalani Rosyita serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses penyembuhannya. Jika harus menjalani operasi, Rosyita paling cepat harus beristirahat selama enam bulan.
Satu slot ganda putri bakal diisi oleh dua pemain tunggal putri yaitu Hanna Ramadini dan Dinar Dyah Ayustine. Sedangkan Ketut akan kembali ke Jakarta bersama Rosyita.
“Pertimbangannya kalau Ketut dipasangkan dengan pemain tunggal, akan sedikit sulit dan jadi pertanyaan. Jadi kami putuskan untuk memasangkan pemain tunggal saja dua-duanya, siapa tahu mereka bisa membuat kejutan,” ujar Susy Susanti, manajer tim bulu tangkis Indonesia di SEA Games 2017.
“Pemain ganda campuran fokus di ganda campuran saja,” ungkap Susy.
Hanna/Dinar akan mendampingi satu wakil ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriani Rahayu. Pertandingan perorangan SEA Games 2017 akan dilangsungkan pada Sabtu (26/8).