Senin 21 Aug 2017 21:34 WIB

Zulkifli: Malaysia Memalukan Bangsanya Sendiri

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Teguh Firmansyah
Ketum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan pidato kebangsaan saat Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Partai Amanat Nasional (PAN), Bandung, Jabar, Senin (21/8).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan pidato kebangsaan saat Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Partai Amanat Nasional (PAN), Bandung, Jabar, Senin (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bendera Indonesia tercetak terbalik dalam buku panduan pelaksanaan SEA Games 2017 yang dilaksanakan di Malaysia. Ketua MPR RI Zulkifli Hasani menyayangkan keteledoran pihak Malaysia dalam mencetak bendera Indonesia.

Menurutnya, wajar jika masyarakat Indonesia tersinggung. Hal tersebut murni kesalahan pihak Malaysia yang luput dalam insiden tersebut.

"Itu memalukan bangsanya sendiri  dan tentu sewajarnya orang salah ada hukumannya di negeri mereka," kata Zulkifli di sela-sela Rakernas PAN di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Senin (21/8).

Menurut Zulkifli sangat mengherankan sebuah negara bisa alpa atau luput memeriksa kembali segala persiapan kegiatan. Apalagi yang salah adalah lambang sebuah negara yang sangat sakral. Ia menilai Pemerintah Malaysia harus meminta maaf. Serta tidak lagi mengulangi menyinggung masyarakat Indonesia.

"Kita akan menghormati kalau kita dihormati. Sebagai orang timur kalau itu betul maaf tentu kita terima tapi nggak boleh terulang lagi," ujar Ketua Umum PAN ini.

Seperti diketahui, bendera Indonesia tercetak terbalik dalam buku panduan pelaksanaan SEA Games 2017. Di halaman ke-80 dalam buku tersebut, bendera merah putih Indonesia tercetak terbalik, yakni menjadi putih merah. Sementara, bendera 10 negara peserta SEA Games lainnya tercetak dengan benar.

Kemudian, setelah mendapat protes, baik dari pemerintah maupun berbagai elemen bangsa Indonesia, Pemerintah Malaysia akhirnya memutuskan untuk menarik semua buku panduan SEA Games 2017 yang d idalamnya memasang bendera Indonesia secara terbalik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement