Selasa 22 Aug 2017 04:29 WIB

Bendera Terbalik, Taufik Hidayat: Kita tak Perlu Walk Out

Rep: Fitriyanto/ Red: Ratna Puspita
Taufik Hidayat
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Taufik Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden Bendera Merah Putih yang tercetak terbalik pada buku panduan SEA Games 2017 merupakan kesalahan fatal yang dibuat oleh tuan rumah. Meski demikian, kontingen tidak perlu melakukan aksi walk out atau mundur dari ajang SEA Games 2017 Kuala Lumpur Malaysia. 

"Biarlah kesalah ini diselesaikan secara diplomatik antar pemerintah. Tidak bagus kalau kita harus walk out dari ajang ini. SEA Games adalah ajang persatuan negara-negara ASEAN,” kata Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Taufik Hidayat ketika dihubungi Republika, Senin (21/8).

Taufik menyatakan hal tersebut merespons adanya dorongan agar Indonesia mengambil tindakan tegas, termasuk menarik semua Kontingen dari ajang SEA Games 2017. Taufik justru meminta jangan sampai hal ini terjadi. 

Dia mengatakan, Malaysia sebagai tuan rumah memang melakukan kesalahan fatal, dengan salah mencetak bendera Indonesia. “Padahal warna bendera kita sangat sederhana merah putih, kenapa ini bisa terjadi? Saya sangat kecewa dengan peristiwa ini. Apalagi kita sebagai negara tetangga, seharusnya sudah saling mengenal,” kata dia. 

Kekecewaan Peraih medali emas Olimpiade 2004 ini juga berlanjut ketika media massa lokal memasang bendera di medianya secara terbalik. "Setelah ramai-ramai orang membahas insiden kesalahan cetak bendera saat pembukaan SEA Games 2017, besoknya berlanjut media lokal Malaysia memuat hal yang sama. Ini sangat mengewakan,” kata dia. 

Namun, aksi walk out dari ajang tersebut hanya akan merugikan. Sebagai mantan Chef de Mission SEA Games 2015 Singapura, Taufik juga mengimbau agar atlet Indonesia yang berjuang di SEA Games 2017 tidak terpengaruh dengan insiden tersebut. 

“Atlet harus tetap fokus di pertandingan, jangan sampai terpengaruh. Kalau sampai terpengaruh justru akan merugikan atlet itu sendiri,” kata dia. 

Legenda bulu tangkis Indonesia ini juga menanggapi dengan bijaksana beragam kecurangan yang telah dilakukan oleh tuan rumah. Dia mengatakan, setiap tuan rumah pasti ingin juara sehingga mereka akan melakukan beragam cara untuk mencapai tujuan tersebut. 

Dia pun mengingatkan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun lalu di Jawa Barat. Kala itu, banyak laporan kecurangan yang dilakukan oleh tuan rumah.

Untuk meminimalisir dugaan kecurangan, Taufik pun menyarankan agar seluruh anggota kontingen kompak. “Para pimpinan kontingen harus membahas skala kecurangannya, dan memberikan laporan jangan sampai kecurangan tersebut berlanjut apalagi sampai ke hal yang lebih parah,” kata Taufik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement