REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Manajemen timnas sepak bola Indonesia memberlakukan jam malam bagi para pemainnnya dalam penggunaan media sosial. "Kami tetap memberikan kebebasan kepada pemain untuk menggunakan medsos. Tapi kami punya batasan. Maksimal jam 22.00 mereka harus berhenti," kata dokter timnas Indonesia Syarief Alwi saat ditemui di Royale Chulan Hotel, Bukit Bintang, Malaysia, Jumat (18/8).
Menurut dia, manajemen timnas memang terus memantau pergerakan pemain meski saat tidak bertanding. Tidak hanya di lingkungan hotel, namun juga aktivitas dalam menggunakan medsos. Pihaknya tidak ingin penggunaan medsos jadi kendala saat menjalani pertandingan.
“Kami kan bisa memantau. Jika mereka tetap aktif di atas jam sepuluh malam maka kami akan peringatkan. Ini demi kepentingan bersama dan prestasi," katanya menambahkan.
Pria yang akrab dipanggil Papi ini menilai tingkat disiplin Evan Dimas dan kawan-kawan cukup tinggi. Bahkan, tingkat disiplin yang ada saat ini melebihi sebelum turun pada kejuaraan dua tahunan ini. Selain disiplin, mereka dikenal kompak baik di dalam maupun di luar lapangan.
Saat ditanya apa yang menjadi motivasi pemain untuk lebih disiplin, Syarief Alwi mengatakan jika pelatih Luis Milla sangat peran dalam hal ini. Pelatih asal Spanyol ini dikenal memiliki disiplin yang tinggi sehingga diikuti oleh pemain. "Sekarang semuanya dilakukan bersama-sama termasuk makan.
Jika ada yang terlambat, budaya minta maaf langsung dilakukan. Ini yang menjadi pembeda pada timnas SEA Games ini. Semoga ini menjadi modal untuk meraih hasil terbaik," katanya dengan serius.
Pemain timnas saat ini seperti Evan Dimas, Hansama Yama Pratama hingga pemain naturalisasi Ezra Walian memiliki pengikut yang cukup besar di medsos. Praktis segala aktivitasnya terpantau oleh penggemar fanatiknya.