REPUBLIKA.CO.ID, NAYPTYTAWA -- Timnas Indonesia U-23 yang menjalani latihan resmi di Stadion Zeyar Thiri, Naypyitaw, Myanmar, Rabu "diusir" dari lapangan.
Cara pengusiran yang dilakukan oleh pihak panitia pun berbeda dengan cara yang dilakukan di Indonesia. Kondisi ini membuat kaget pemain dan jajaran pelatih yang kebetulan tengah berlatih tendangan pinalti.
Jika di Indonesia cara menghentikan latihan dengan menggunakan kata-kata, namun jika di Myanmar dilakukan dengan cara berbeda yaitu dengan menyemprotkan air secara otomatis.
Usut punya usut, penyemprotan dilakukan karena waktu latihan Timnas Indonesia U-23 sudah habis. Sesuai dengan jadwal, timnas berlatih dari pukul 10.00 hingga pukul 11.00 waktu Naypyitaw. Namun, hingga batas yang diberikan belum selesai.
Saat air menyemprot dari beberapa sisi, pelatih dan para pemain langsung lari berhamburan. Biasanya orang akan marah jika mendapat perlakuan seperti itu namun untuk kondisi ini malah berbeda. Pemain malah saling berkejaran bermain dengan air itu.
Seperti yang dilakukan Manahati Lestusen dan Diego Michiels, kedua pemain belakang ini justru bermain-main dengan air yang keluar dari sisi pinggir lapangan.
Kondisi ini juga dilakukan oleh pemain lain. Namun, dengan kondisi lapangan yang tidak memungkinkan akhirnya latihan dihentikan. Pemainpun langsung kembali ke hotel.