REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menitikkan air mata saat Timnas Indonesia U-22 kalah 0-1 dari Malaysia pada semifinal sepak bola SEA Games 2017. Ia mengaku sedih karena timnas kalah.
"Tapi saya apresiasi terhadap perjuangan para pemain yang telah bermain bagus dan maksimal," ujarnya usia menggelar nonton bareng di kediamannya di kawasan Gayungsari Surabaya, Sabtu (27/8) malam.
Gol M Thanabalan tiga menit menjelang laga normal berakhir membuat Timnas Indonesia mengubur impiannya berlaga di partai puncak dan mengakui keunggulan tuan rumah Malaysia.
"Terima kasih kepada pemain, pelatih dan ofisial atas perjuangannya. Selamat juga kepada Malaysia karena menang dan lolos final," ucap menteri kelahiran Bangkalan, Madura tersebut.
Kekalahan ini, kata dia, tentunya akan menjadi pelecut agar ke depannya bisa tampil lebih baik lagi, termasuk menghadapi turnamen-turnamen lainnya.
Terkait evaluasi, Menpora menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI selaku induk olahraga sepak bola Tanah Air dan tidak akan mencampurinya.
"Kami serahkan ke PSSI. Pemerintah sifatnya menunggu laporan dan kami yakin apa yang dilakukan adalah yang terbaik," kata menteri yang pernah menjabat Sekjen DPP PKB tersebut.
Saat nonton bareng, Menpora mengecat keningnya bergambar bendera Merah Putih, kemudian mengenakan sarung hijau kotak-kotak dan berjaket menyaksikan Evan Dimas dkk dari layar besar dengan duduk lesehan bersama puluhan kerabatnya.
Sejumlah peluang yang diciptakan pemain Indonesia sempat membuat Menpora berdiri, berteriak dan melonjak-lonjak dari duduknya.
"Kalau boleh mengamati pertandingan tadi, sebenarnya peluang Timnas juga banyak, tapi belum bisa dimaksimalkan menjadi gol. Timnas kita butuh penyerang hebat dan perlu Ezra-Ezra yang lain," katanya.