Sabtu 07 Dec 2013 20:07 WIB

Lindswell Sumbang Emas Pertama SEA Games

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Mansyur Faqih
 Atlet Wushu Indonesia Lindswell tengah beraksi dalam cabang olahraga wushu nomor Taiji Jian putri
Atlet Wushu Indonesia Lindswell tengah beraksi dalam cabang olahraga wushu nomor Taiji Jian putri

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Atlet wushu putri andalan Indonesia, Lindswell, berhasil menyumbangkan emas perdana untuk Merah Putih pada ajang SEA Games 2013, Myanmar. Lindswell keluar sebagai yang terbaik pada nomor Taolu Taiji Quan. 

Seperti dilansir situs resmi SEA Games 2013, Lindswell yang bertanding di Wunna Theikdi Indoor Stadium, Naypyidaw, Sabtu (7/12), berhak menyabet emas setelah meraih poin tertinggi, 9,71. 

Pendekar asal Medan tersebut mengungguli atlet tuan rumah Myanmar Wai Mar Tun Thein yang meraih medali perak dengan nilai 9.68. Sementara medali perak diraih Malaysia melalui atlet Lu Yi Chan yang mengoleksi 9.66 poin.  

Lindswell memang menjadi andalan Indonesia untuk meraih medali. Pada SEA Games 2011, Lindswell berhasil meraih dua medali emas pada nomor Taiji Quan dan Taiji Jian. Target dia pada SEA Games kali ini adalah mempertahankan dua  emas tersebut. 

Selain Lindswell, atlet Wushu putra Indonesia Achmad Hulaefi juga sukses menyumbangkan medali pada nomor Changquan. Hulaefi meraih medali perak setelah mengoleksi 9,68 poin. 

Achmad kalah bersaing dengan atlet Myanmar Aung Si Thu yang meraih medali emas usai dengan catatan 9,70 poin. Sedangkan medali perunggu pada nomor ini jatuh ke tangan Vietnam yang meraih nilai 9,69 poin melalui atlet Xuan Hiep Tran. 

Sementara pada dua nomor lainnya yakni Nanquan putri dan Duilian putra, Indonesia gagal meraih medali.  Medali emas nomor Duilian jatuh ke tangan Myanmar, perak diraih Filipina, dan Thailand mendapat perunggu. 

Untuk nomor Nanquan putri, Malaysia menggondol emas dan perunggu, sedangkan medali perak diraih Vietnam. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement