Ahad 21 May 2017 19:40 WIB

Asa Mario Wuysang di SEA Games Terakhirnya

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pemain timnas basket Indonesia, Mario Wuysang.
Foto: fiba.com
Pemain timnas basket Indonesia, Mario Wuysang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usia pebasket andal tim nasional Indonesia Mario Wuysang pada tahun ini telah menginjak 38 tahun. Namun, jangan pernah pertanyakan kemampuan Mario untuk bermain di level tertinggi.

Bukti sahih terbaru terlihat pada Kejuaraan SEABA 2017 di Manila, Filipina. Pada turnamen tersebut, Mario dan kawan-kawan harus puas menjadi runner up setelah ditaklukkan tuan rumah dengan skor 64-97.

Mario mengoleksi 10 poin dan lima asis dalam laga tersebut. Selepas pertandingan, dia menyampaikan pandangan perihal timnas Filipina. “Filipina adalah tim yang tangguh. Kami sangat menghormati mereka,” ujar Mario seperti dilansir ABS-CBN News, Ahad (21/5).

Menurut dia, Filipina tidak hanya sekadar mempersiapkan diri untuk SEABA semata. Sebab, level Gilas (julukan Filipina) memang di atas negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. “Tapi kami hanya ingin memberikan yang terbaik,” kata Mario.

Pebasket CLS Knight Surabaya ini mengaku cukup puas dengan performa pribadi di SEABA 2017. Tercatat sepanjang turnamen dia tampil selama 20,9 menit dengan koleksi rata-rata 7,8 poin dan 5,3 asis.

Mario pun berharap bisa kembali tampil membela Indonesia. Ajang terdekat tentu saja adalah SEA Games 2017 di Malaysia. “Saya akan bermain di sana. Itu akan menjadi SEA Games terakhir saya,” katanya.

Mario merupakan anggota tim pada SEA Games 2015 Singapura. Ketika itu, Indonesia pada partai perebutan medali emas, merepotkan Filipina sebelum kalah 64-72.

Menurut dia, pengalaman pada SEABA tahun ini akan membantu tim pada SEA Games 2017. “Kami terus membangun chemistry karena kami semua berasal dari tim yang berbeda. Kami banyak belajar dari sini,” kata Mario.

Lebih lanjut, dia berharap pada masa mendatang, Indonesia mampu berkembang dan menjadi negara bola basket. Dengan begitu, sang raja Asia Tenggara, yaitu Gilas, bisa digilas. “Sekarang kami memiliki pemain asing pada liga kami dan itu akan membantu para pemain lokal. Kami bisa maju, Anda tahu,” ujar pebasket kelahiran Sidoarjo tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement