REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG MAI -- Pengalaman unik dialami Yayuk Basuki saat mengikuti perhelatan SEA Games XVIII di Chiang Mai, Thailand, pada 9-17 Desember 1995. Petenis terbaik Indonesia era 1990an itu terpaksa mengepel sendiri kamar atletnya yang masih baru.
Yayuk saat itu sebenarnya masih mengalami kelelahan dalam perjalanan dari Jakarta menuju Chiang Mai pada Rabu (6/12/1995) pukul 17.00 WIB. Yayuk bersama ratusan atlet Indonesia lainnya tiba di perkampungan atlet di komplek Stadion Chiang Mai pada pukul 01.00 waktu setempat (sama dengan WIB).
Sesampai di penginapan, ia sebenarnya ingin langsung bisa beristirahat. Tapi Yayuk mendapatkan kamar yang masih baru dan berdebu. Sehingga petenis kelahiran 1972 ini harus membersihkan ruangan, bahkan mengepelnya sendiri tempat yang akan digunakan untuk tidur.
''Kamarnya berdebu dan wc belum bisa berfungsi. Sehingga mereka terpaksa mengepel dulu dan baru jam 04.00 baru bisa beristirahat,'' kata pelatih putri, Deddy Prasetyo, saat itu. Yayuk tidak sendirian karena Sulistyo Wibowo dan Bonit Wiryawan mengalami pengalaman serupa.
• Indonesia terlempar ke posisi kelima daftar perolehan medali SEA Games 2017
Kelelahan yang dialami Yayuk dan kawan-kawannya bukan hanya perjalanan saja. Tetapi kecapaian untuk mempersiapkan kamar agar bisa nyaman ditempati selama mengikuti SEA Games XVIII. Mereka akhirnya belum bisa mengikuti latihan perdana pada Kamisnya.
Deddy yang juga Wakil Ketua Badan Tim Nasional memaklumi kondisi ketiga pemainnya. Sehingga ia tidak memaksakan kepada Yayuk, Sulistyo dan Bonit untuk berlatih. Ia takut kalau dipaksakan justru hasilnya malah mengecewakan.
Ketidakhadiran Yayuk Basuki dalam latihan perdana ini menjadi pertanyaan bagi wartawan Thailand yang ingin mengintip persiapan Indonesia. Ada wartawan Thailand yang menanyakan kepada Deddy Prasetyo, bahkan mereka menyangka kalau Yayuk sedang sakit.