REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Kesabaran atlet atletik putri Indonesia Eki Febri Ekawati untuk terus disiplin berlatih selama 10 tahun berbuah manis dengan medali emas SEA Games 2017. Ia memenangkan perlombaan tolak peluru putri yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (25/8) malam.
"Saya ingat pelatih bulu tangkis Christian Hadinata pernah mengatakan kepada saya bahwa dia butuh 10 tahun untuk berlatih sebelum menjuarai All England. Tahun ini tepat 10 tahun saya sebagai atlet tolak peluru," kata Eki selepas upacara medali emas.
Eki meraih medali emas nomor tolak peluru putri cabang atletik SEA Games ke-29 dengan catatan jarak lemparan peluru sejauh 15,39 meter.
Pencapaian jarak Eki itu adalah lemparan pertama dan hanya selisih enam sentimeter dari lemparan atlet putri Thailand Areerat Intadis yang meraih jarak 15,33 meter pada lemparan keenam.
Kemudian atlet tolak peluru lain Thailand Sawitri Thongchao meraih medali perunggu dengan jarak lemparan sejauh 14,26 meter.
"Perlombaan tadi berjalan lancar, hanya saya sedikit gugup pada lemparan terakhir karena atlet Thailand punya lemparan yang jauh. Saya justru terkena diskualifikasi pada lemparan terakhir padahal bisa dapat hasil lebih jauh," kata atlet asal Jawa Barat itu.
Eki mengaku puas dengan pencapaian dalam SEA Games kedua yang diikutinya setelah pada SEA Games 2011 di Indonesia hanya meraih urutan kelima.
"Ini adalah ajang pembuktian saya selama berlatih di Bandung bersama pelatih. Pada 2013 dan 2015 saya tidak dikirim padahal mungkin bisa," kata Eki.
Atlet berusia 25 tahun itu mengaku akan memperbaiki catatan lemparan pribadinya demi persiapan mengikuti Asian Games 2018.
"Saya akan mengikuti kejuaraan terbuka khusus nomor lempar di Korea Selatan pada 2-3 September. Saya akan berangkat pada 31 Agustus," ujar Eki.
Medali emas Eki Febri menjadi medali emas ketiga tim atletik Indonesia setelah atlet jalan cepat putra 20 ribu meter Hendro dan nomor 10 ribu meter putri Triyaningsih.