REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Lifter Indonesia, Deni, sukses memecah kebuntuan setelah berhasil meraih medali emas nomor 69 kg SEA Games 2017 di MITEC Hall, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (29/8). Hasil ini setelah sehari sebelumnya lifter lainnya gagal mencapai puncak.
Deni meraih emas setelah membukukan total angkatan 312 kg yang terdiri dari 145 kg angkatan snatch dan 170 kg angkatan clean and jerk. Sebenarnya andalan Indonesia itu mencoba angkatan 175 dan 182 kg, namun semuanya belum membuahkan hasil.
"Luar biasa Deni yang sukses di partai neraka SEA Games tahun ini. Meski belum kembali ke performa maksimal yaitu 328 kg, Deni telah mampu mengamankan medali," kata Direktur Performa Tinggi Satlak Prima Hadi Wihardja.
Menurut dia, angkatan tertinggi Deni ini tercipta pada PON 2016 Jawa Barat dengan rincian 145 kg angkatan snach dan 183 kg untuk angkatan clean and jerk. "Semoga total angkatan Deni terus meningkat agar bisa meraih hasil terbaik pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang," ucapnya, berharap.
Pada nomor 69 kg ini, medali perak direbut lifter Thailand, Trirat Boonsuk dengan total angkatan 310 kg dengan rincian 140 kg snatch dan 170 kg untuk angkatan clean and jerk. Sedangkan perunggu direbut oleh wakil Vietnam, Pham Tuan Anh dengan total angkatan 306 kg.
Kesuksesan Deni meraih emas ini bisa dikatakan sebagai pengobat kekecewaan setelah dua andalan Indonesia yaitu Surahmat di kelas 56 kg dan Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 62 kg gagal meraih hasil puncak. Padahal, keduanya diprediksi meraih emas.
Eko yang merupakan unggulan utama ini harus menyerah dari wakil Vietnam, Trinh Van Vinh. Atlet olimpian Indonesia hanya mampu mengangkat total angkatan 306 kg, sedangkan lawan yang sukses meraih emas unggul satu kilo yaitu 307 kg.
Bagi lifter Vietnam, apa yang diraih di Malaysia ini merupakan rekor baru kejuaraan dua tahunan itu. Sementara peraih medali perunggu adalah lifter asal Myanmar, Myint Kyi.