Senin 21 Aug 2017 11:42 WIB

Felda Persembahkan Emas Pertama Wushu

Atlet Wushu Indonesia Felda Elfira Santoso (kanan) dan Monica Fransisca Sugianto menggigit medali ketika penganugerahan juara Wushu nomor Daoshu putri SEA Games XXIX di KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (21/8). Felda Elfira berhasil meraih medali emas dan Monica Fransisca merebut medali perak.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Atlet Wushu Indonesia Felda Elfira Santoso (kanan) dan Monica Fransisca Sugianto menggigit medali ketika penganugerahan juara Wushu nomor Daoshu putri SEA Games XXIX di KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (21/8). Felda Elfira berhasil meraih medali emas dan Monica Fransisca merebut medali perak.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Cabang wushu raih medali emas pertama pada hari kedua pertandingan wushu lewat Felda Elvira Santoso pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (21/8). Felda memastikan emas setelah memimpin perolehan nilai 9,67 di nomor Daoshu putri, mengungguli atlet rekan senegaranya Monica Pransisca Sugianto yang mendapat perak dengan total nilai 9,66.

Adapun, medali perunggu jatuh ke atlet Singapura Wei Ting Zoe Mui dengan 9,64. "Saya sangat senang dan bangga bisa mendapat emas di sini," kata Felda yang tampak sumringah ketika diwawancarai wartawan seusai dia bertanding.

Ini adalah SEA Games pertama bagi Felda. Ketika ditanya tentang persaingan dalam pertandingan di nomor Daoshu itu, Felda mengatakan bahla lawan cukup kuat terutama atlet Vietnam Thie Phuong Giang Hoang. "Lawan bagus terutama yang dari Vietnam itu," kata atlet kelahiran Surabaya itu.

Disinggung tentang ke depan apa yang akan dilakukan setelah mampu merebut medali emas di SEA Games ini, Felda mengatakan akan ikut kejuaraan dunia. "Saya akan ke kejuaraan dunia di Rusia bulan depan," ucapnya.

Sementara itu manajer wushu Herman Wijaya mengatakan itu suatu kejutan Felda mampu merebut emas. "Ini kejutan, dia atlet baru yang baru pertamakali ikut SEA Games," ujar manajer wushu itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement