Kamis 30 May 2024 16:15 WIB

PNS Australia Minta Pemerintah Berhenti Ekspor Senjata ke Israel

Ekspor senjata ke Israel semakin memperparah krisis kemanusiaan di Palestina.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Erdy Nasrul
Sejumkah aktivis yang tergabung dalam Solidaritas Seni untuk Palestina menyalakan lilin saat aksi Hari Berkabung Internasional untuk Palestina di Monumen Solidaritas Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/5/2024). Mereka mengecam tindakan Israel yang menghancurkan tenda pengungsi di Rafah, Palestina pada 26 Mei lalu dan mengusulkan kepada pemerintah untuk memperingati 26 Mei sebagai Hari Berkabung Internasional untuk Palestina.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Sejumkah aktivis yang tergabung dalam Solidaritas Seni untuk Palestina menyalakan lilin saat aksi Hari Berkabung Internasional untuk Palestina di Monumen Solidaritas Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/5/2024). Mereka mengecam tindakan Israel yang menghancurkan tenda pengungsi di Rafah, Palestina pada 26 Mei lalu dan mengusulkan kepada pemerintah untuk memperingati 26 Mei sebagai Hari Berkabung Internasional untuk Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Lebih dari 300 pegawai negeri sipil (PNS) Australia menandatangani surat terbuka yang mengecam keterlibatan Australia dalam "genosida" Israel di Gaza. Dalam surat itu para PNS mendesak pemerintah Perdana Menteri Anthony Albanese menghentikan semua ekspor militer ke Israel.

"Bom yang membunuh dan mengincar populasinya yang 80 persennya pengungsi dan hampir 50 persennya anak-anak dijatuhkan oleh pesawat tempur F035 yang suku cadangnya diproduksi di Australia," kata surat terbuka tersebut seperti dikutip dari Aljazirah, Rabu (30/5/2024).

Baca Juga

“Rosebank Engineering di Victoria adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang membuat mekanisme yang memungkinkan F-35 menjatuhkan bom,” tambah surat terbuka itu.

Surat itu mengatakan sejak awal perang Australia meningkatkan ekspor senjatanya ke Israel. Meski negara-negara seperti Kanada, Belgia, Italia, Spanyol dan Belanda sudah menangguhkan ekspor senjata ke Israel.