Kamis 30 May 2024 23:48 WIB

Korsel Kecam Kiriman Balon-Balon Pembawa Sampah dari Korut

Korut disebut menerbangkan ratusan balon besar yang membawa sampah.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Korsel dan Korut (ilustrasi). Korsel mengecam pengiriman balon pembawa sampah dari Korut.
Foto: Republika
Korsel dan Korut (ilustrasi). Korsel mengecam pengiriman balon pembawa sampah dari Korut.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Otoritas Korea Selatan mengecam pernyataan saudara perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, yang menyebut pengiriman balon-balon pembawa sampah ke Korsel adalah bentuk implementasi kebebasan berekspresi warga Korut. Kementerian Unifikasi yang bertanggung jawab atas urusan antar-Korea mengatakan tidak masuk akal bagi Korut untuk berbicara tentang kebebasan berekspresi karena hak kebebasan berpendapat warganya telah digerogoti di bawah pengawasan ketat rezim Pyongyang.

“Mengingat fakta bahwa Korea Utara membatasi kebebasan berekspresi dengan memberlakukan tiga undang-undang yang ‘jahat’, Korea Utara membuat klaim yang bertentangan,” kata kementerian itu dalam rilisnya, Kamis (30/5/2024).

Korut menerbangkan ratusan balon besar yang membawa sampah dan kotoran ke Korsel pada Selasa (28/5/2024) dan Rabu (29/5/2024), setelah negara tersebut memperingatkan adanya tindakan balas dendam terhadap kampanye aktivis Seoul yang mengirimkan selebaran anti Pyongyang melintasi perbatasan.

Pada Rabu malam, Kim Yo-jong mengeluarkan pernyataan yang sarat dengan ejekan, dengan menyebut bahwa balon-balon tersebut adalah “hadiah yang tulus” untuk warga Korsel yang menyerukan jaminan kebebasan berekspresi. Kim bersumpah negaranya akan mengirim sampah puluhan kali lebih banyak daripada jumlah kotoran yang tersebar di wilayah Utara.