REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Badan antariksa Jepang mengalami kemunduran dengan Pendarat Cerdas untuk Investigasi Bulan (SLIM), yang gagal merespons sinyal yang dikirim pada Senin (27/5/2024) malam. SLIM telah melampaui ekspektasi dengan bertahan beberapa malam di bulan yang panjang dan dingin.
“Kondisi yang keras dan tanpa henti akhirnya mungkin menunjukkan dampaknya,” kata Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) dalam akun resmi X SLIM, dilansir Japan Times, Jumat (31/5/2024).
Saat mendarat pada 20 Januari 2024, salah satu dari dua nozel mesin SLIM jatuh dan mendarat terbalik, dengan sebagian besar sel surya menghadap jauh dari matahari. Meskipun mengalami kemunduran awal, JAXA berhasil mengambil beberapa data dan sebagian gambar, dengan harapan bahwa ketika sudut matahari berubah, daya yang cukup akan dihasilkan agar wahana tersebut dapat berfungsi kembali.
Pada akhir Januari, SLIM terus memberikan kejutan bahkan kepada para insinyurnya sendiri ketika dengan mendapatkan kembali tenaganya dan kembali beroperasi. Pada akhir periode pertama yang diterangi matahari, SLIM mengirimkan kembali panorama lokasi pendaratannya, serta data lainnya. Pendarat terus memberikan kejutan dengan hidup kembali dan menjalin kontak pada Februari, Maret, dan April, bertahan pada malam bulan berturut-turut.