Jumat 31 May 2024 13:05 WIB

Lewat Kurban 3 Pasti, Dompet Dhuafa Dorong Pemerataan Konsumsi Daging

Dompet Dhuafa meyakini sudah menjadi kewajiban untuk pemerataan konsumsi daging

Dompet Dhuafa mengajak masyarakat untuk memastikan kurban yang adil dan merata.
Foto: dok Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa mengajak masyarakat untuk memastikan kurban yang adil dan merata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa mengajak masyarakat untuk memastikan kurban yang adil dan merata. Wakil Ketua Pengurus Dompet Dhuafa Herdiansah mengatakan, hingga kini masih banyak pemotongan kurban terpusat di kota-kota besar. 

Oleh karenanya menurut dia, sudah menjadi kewajiban umat Muslim untuk mendorong untuk pemerataan konsumsi daging di wilayah pelosok, bukan hanya di perkotaan saja.

“Melalui Kurban 3 Pasti, sebagai  menjawab keraguan masyarakat dengan 3 pasti, yakni kita pastikan jantan, kita pastikan dengan lolos qulity control dan pasti distribusi hingga ke pelosok negeri,” tutur Herdiansah, melalui Konferensi Pers yang diadakan pada Kamis, (30/5/2024), berlokasi di Menara Kadin, Jakarta.

Sementara Bobby Manullang selaku Ketua THK 1445 H mengungkapkan, berkurban dengan Dompet Dhuafa dipastikan bahwa yang diproses untuk hewan kurban adalah berkelamin jantan. Alasannya tentu saja untuk mempertahankan kelangsungan populasi domba/kambing.

“Sementara poin kedua, kami siapkan hewan-hewan kurban dipastikan sudah lolos dengan quality control, mulai dari cek kesehatan berkolaboraksi bersama dinas peternakan setempat, kualitas pangan ternak yang terjaga, kualitas kandang terjaga kebersihannya. Tidak hanya itu kami juga seleksi setiap hewan kurban mulai dari kuku, mata, gigi, kaki hingga bobot hewan tersebut agar mencapai berat optimal saat dikurban nanti,” ucap Bobby.

Di Dompet Dhuafa, untuk doka standar berbobot 23-25 Kg, doka medium berbobot 26-28 Kg, sementara untuk doka premium berbobot 29-33 Kg. Sementara untuk 1/7 sapi dengan bobot 250-300 Kg, dan Sapi utuh berbobot 250-300 Kg. di poin terkahir Dompet Dhuafa memastikan pendistribusian hingga ke pelosok negeri bahkan ke luar negeri seperti Palestina.  Dengan hal tersebut kita dorong peningkatan gizi dari mengkonsumsi daging yang maksimal.

Merujuk data IDEAS yang dipaparkan oleh Haryo Mojopahit, “beberapa wilayah perkotaan besar masih menjadi surplus daging kurban. Melalui data 2023, DKI Jakarta menempati urutan pertama di wilayah Pulau Jawa dengan 7.556 ton, sementara urutan kedua ditempati Bandung dan sekitarnya dengan 5.598 ton. Hal ini berbading terbalik dengan wilayah deficit daging kurban dengan tertinggi di wilayah Brebes, Tegal, Pemalang, Purbalingga dan Pekalongan mencapai -2.363”.

Sementara itu dari tahun 2022, IDEAS memetakan daerah-daerah prioritas intervensi Gizi Protein, seperti di Majene, Kabupaten Seram Bagian Barat lalu Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Jeneponto dengan rerata konsumsi daging (kg/kapita/tahun) mencapai 0.000 hingga 0.010.

Di waktu yang sama, Aiman Ricky yang juga sebagai artis dan super volunteer Dompet Dhuafa mengatakan, “Dalam menjaga akuntabilitas dan kepercayaan, jika berkurban akan mendapatkan bukti lengkap seperti foto, sertifikat bahkan titik pemotonganya dapat diketahui secara jelas sebagaimana hal tersebut saya alami sendiri. Begitupun dengan proses quality control kemarin, melihat hewan ternak lebih dekat, tata Kelola baik mulai dari pemberian pakan, kendang bersih, menimbang dan berat hewan optimal hingga  kesehatan hewan ternak yang terjaga”.

Karnoto Abdul Aziz Mitra THK berasal dari Nganjuk, mengatakan, “Alhamdulillah sudah 27 tahun saya menjadi mitra Tebar Hewan Kurban 1445 H. Dengan hal ini saya sangat terbantu dengan menjadi mitra Tebar Hewan Kurban, salah satu dampak yang saya rasakan bagi saya dan kelompok dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga peternak seperti kami. Banyak dari mereka terbantu secara materi seperti dapat membangun rumah hingga membangun lini kebaikan seperti sekolah dan pemberdayaan lainnya”. 

Dr. Ahmad Syauqi, selaku Kasub Direktorat Akreditasi dan Audit Lembaga Zakat Kemenag RI, “Pemerataan dan keadilan dapat kita lihat dalam penyebaran daging kurban. Tepat sasaran dan tepat jumlah Ketika dikelola secara tepat maka dampaknya kesejahteraan, dalam hal ini mustahik. Ini juga bagian dari dari tata Kelola zis yang tepat”.

“masyarakat kini bisa membeli kurban lewat e-commerce maupun konter-konter kami yang tersebar di sejumlah supermarket, perkantoran dan tempat lainnya,” tutup Bobby.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement