Jumat 31 May 2024 23:02 WIB

Serikat Buruh NU: Tapera Kubur Mimpi Buruh Punya Rumah   

Irham mengatakan, beban pengeluaran buruh besar.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Presiden DPP Sarbumusi PBNU, Irham Ali Saifuddin.
Foto: Republika/Rahmat Fajar
Presiden DPP Sarbumusi PBNU, Irham Ali Saifuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) menanggapi soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang sedang berpolemik saat ini. Presiden Konfederasi Sarbumusi Irham Ali Saifuddin menilai Tapera dapat semakin menjauhkan mimpi buruh untuk memiliki rumah.

Irham mengatakan, beban pengeluaran buruh besar, dan tidak sebanding dengan kenaikan upah tahunan. Hal itu akan bertambah berat dengan adanya iuran program Tapera. 

Baca Juga

"Program Tapera ini baik dari sisi normatif, tetapi membebani buruh dalam praktik pelaksanaannya nanti. Kenaikan upah minimum tidak sebanding dengan kebutuhan hidup layak buruh saat ini. Selain itu, kebutuhan buruh akan rumah adalah kebutuhan saat ini, bukan kebutuhan untuk 20 atau 30 tahun mendatang ketika iuran Tapera mereka bisa diambil," ujar Irham dalam keterangan resmi, Jumat (31/5/2024).

Irham menuturkan, dalam beleid yang mengatur Tapera yakni PP Nomor 21 tahun 2024 juga belum mengatur mengenai penghitungan nominal yang akan didapatkan buruh nantinya. Itu menjadi persoalan tersendiri menurutnya.