REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan operasi demolish atau peledakan batuan material vulkanik Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat selesai dalam dua hari ke depan.
"Tim menargetkan upaya pemecahan batuan ini selesai dalam dua hari ke depan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Menurut dia, operasi demolish sudah berdasarkan kajian menyeluruh BNPB dengan tim ahli dari Badan Geologi Kementerian ESDM, Pemerintah Kabupaten Agam, TNI/Polri setempat, termasuk dari PT Dahana, PT Semen Padang, Inspektur Tambang, dan Balai Tambang Bawah Tanah.
BNPB menilai peledakan batuan ini diperlukan agar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di bagian hulu sungai, material batuan tidak kembali tergerus ke hilir dan menjadi ancaman bagi masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, operasi pemecahan batuan vulkanik tersebut masih difokuskan di wilayah Sungai Pua, Kabupaten Agam, karena banyak ditemukan onggokan bebatuan sisa bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi pada awal Mei lalu.
Tim BNPB mengonfirmasi pada operasi hari ini, dua dari lima batuan berdiameter besar (3-4 meter) berhasil dipecah dengan cara diledakkan, tiga yang lainnya menggunakan metode breaker (pengeboran).
"Kegiatan berjalan tanpa hambatan selama 30 menit atau lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan, operasi peledakan batuan tinggal menyisakan beberapa titik lagi di Sungai Pua," kata dia.
Dengan begitu, ia berharap cuaca di lokasi dalam beberapa hari ke depan dalam kondisi yang cerah, sehingga operasi ini selesai dalam waktu yang ditargetkan itu.