REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pelapor khusus dan pakar hak asasi manusia di daerah pendudukan Palestina PBB Francesca Albanese mengkritik Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dan mantan kandidat presiden Amerika Serikat (AS) Nikki Haley atas dukungan mereka pada genosida Israel di Gaza.
Dikutip dari Aljazirah, Kamis (30/5/2024), dalam unggahannya di media sosial, Albanese mengatakan ia bangga ketika pemimpin perempuan berbicara. Tapi tidak selalu membanggakan.
"Terkadang, saya merasa sangat malu," kata Albanese dalam unggahan di atas akun media sosial yang menandai akun von der Leyen dan Haley, mantan duta besar AS untuk PBB pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.
Von der Leyen dikritik keras atas apa yang digambarkan sebagai dukungan tak terkendali pada Israel di awal perang di Gaza. Termasuk surat yang ditandatangani lebih dari 800 pejabat Uni Eropa yang mengkritik ketidakpedulian von der Leyen pada pembantaian warga sipil di Gaza.
Saat berkunjung ke Israel, Haley yang mundur dalam pencalonan kandidat presiden AS bulan Maret lalu karena kekurangan dukungan, menulis "Habisi Mereka!" di rudal Israel yang akan digunakan di Gaza.
Pada akhir Oktober tahun lalu, 800 lebih pejabat Uni Eropa mengeluarkan surat terbuka. Mereka mengatakan sedih dengan standar ganda Komisi Eropa yang menganggap serangan Rusia ke Ukraina sebagai aksi teror, tapi sepenuhnya mengabaikan blokade Israel di Gaza.
"Bila Israel tidak segera berhenti, seluruh Jalur Gaza dan penghuninya akan hilang dari planet ini," kata surat tersebut.
"Kami mendesak Anda (von der Leyen) bersama pemimpin seluruh Uni Eropa, menyerukan gencatan senjata dan melindungi nyawa warga sipil. Itulah inti keberadaan Uni Eropa," kata mereka.