REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Tumpukan sampah yang ada di depo-depo sampah di Kota Yogyakarta dibersihkan. Menyusul ditutupnya TPA Regional Piyungan sejak diterapkannya kebijakan desentralisasi sampah, tumpukan sampah terjadi di sejumlah depo.
Seperti pembersihan sampah yang dilakukan di depo Mandala Krida pada 30 Mei kemarin. Setidaknya, dikerahkan 10 truk sampah untuk mengangkut tumpukan sampah yang ada di depo tersebut.
"Kita berhasil mengangkut 500 ton," kata Pj Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto dalam keterangan resminya belum lama ini.
Selain di Mandala Krida, depo-depo sampah lainnya di Kota Yogyakarta juga dibersihkan yakni Depo Utoroloyo di Tompeyan Tegalrejo, Depo Pengok, dan Depo Kotabaru. Pembersihan ini dilakukan secara bertahap.
"Yang sudah bersih adalah Depo Pengok, sementara besok kita akan melakukan pembersihan di Depo Tompeyan dan Depo Kotabaru," ucapnya.
Dikatakan Sugeng bahwa jumlah sampah yang ada di depo-depo ini mencapai 750 ton. "Nanti sisanya kita optimalkan di tiga Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) milik Pemkot (Yogya)," ungkap Sugeng.
Dikatakan Sugeng bahwa pembersihan depo sampah ini merupakan salah satu upaya dalam menyelesaikan persoalan sampah di Kota Yogyakarta. Sugeng menyebut bahwa pihaknya optimistis tumpukan sampah di depo ini dapat diselesaikan secara bertahap.
"Ini adalah komitmen Pemkot Yogya. Kami akan terus berupaya serta mencari solusi menangani masalah sampah ini," jelasnya.
Terkait dengan pengelolaan sampah di TPS3R, sugeng menyebut sudah sekitar 80 persen, seiring dengan pembangunan TPS3R Karangmiri dan Kranon. Sementara, untuk TPS 3R Nitikan sudah beroperasi 100 persen.
"Ketiga TPS3R ini nantinya dapat mengolah kurang lebih 200 ton sampah per harinya," kata Sugeng.