Sabtu 01 Jun 2024 22:48 WIB

Cerita Citarum, Menyusuri Sejarah dan Tradisi Citarum Dari Situ Cisanti Hingga Batujaya

Kegiatan ini mengajak sejumlah peserta untuk mengeksplorasi informasi soal Citarum

Red: Arie Lukihardianti
Peserta menyusuri sejarah dan tradisi Sungai Citarum di Program Cerita Citarum
Foto: Dok Republika
Peserta menyusuri sejarah dan tradisi Sungai Citarum di Program Cerita Citarum

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Sungai Citarum dalam kondisi normal sangat memberikan manfaat dalam kehidupan masyarakat, diantaranya untuk mengairi sawah dan kebun, tambak, dan kebutuhan MCK. Air di tiga bendungan DAS Citarum juga telah digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Plengan, Lamajang, Cikalong, Jatiluhur, Saguling, dan Cirata.

Nama “Citarum” dan jejak peradaban di sepanjang Sungai Citarum merupakan bagian dari identitas citarum sebagai sebuah aliran sungai yang pada zaman dahulu telah dimanfaatkan sebagai jalur ulang alik berbagai komoditi baik dari hulu maupun hilir. Interaksi antara masyarakat di hulu dan hilir pada mulanya hanya bertujuan untuk saling tukar komoditi.

Baca Juga

Dalam perjalanan sejarah, interaksi antara masyarakat di hulu dan di hilir kemudian turut pula mempengaruhi aspek sosial budaya yang beberapa di antaranya masih bertahan hingga kini dan menjadikannya sebagai warisan budaya benda dan takbenda pada DAS Citarum.

Jejak peradaban Citarum yang dibuktikan dengan adanya tinggalan warisan budaya benda dan takbenda merupakan aset budaya yang penting untuk diketahui dan dipahami serta menjadi landasan perlakuan kedepannya melalui penguatan informasi warisan budaya di sepanjang DAS Citarum.