REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura Papua mengimbau warga di daerahnya agar mewaspadai penyakit demam babi Afrika atau African Swine Fever. Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani Minggu mengatakan, warga atau peternak agar lebih dini melakukan berbagai langkah antisipasi dengan pemberian vaksin.
Hal itu menyusul puluhan hewan ternak babi di dua kampung Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura, yakni Ayapo dan Nolokla yang mati secara mendadak. “Kami harapkan warga atau peternak untuk meningkatkan koordinasi dengan petugas Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, serta mengikuti protokol kesehatan yang sudah diberikan,” katanya, Ahad (2/6/2024).
Menurut Purnomo, setiap ada gejala yang menyebabkan hewan ternak seperti babi mulai tidak ada nafsu makan, maka segera menghubungi Pemkab Jayapura melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan supaya dicarikan solusinya.
“Di sini juga dibutuhkan kecakapan dan komunikasi yang baik dari warga atau peternak babi kepada dinas terkait, sehingga bisa bersama-sama mencegah penyebaran penyakit demam babi Afrika di Kabupaten Jayapura,” katanya.
Dia menjelaskan, informasi yang diperoleh dari Dinas Perkebunan dan Peternakan bahwa obat atau vaksin untuk penyakit demam babi Afrika sudah ada dan siap dibagikan kepada peternak atau warga.
“Sekali lagi vaksin atau obat ini diberikan kepada babi yang masih hidup atau sehat sehingga dapat memutuskan ‘mata rantai’ kematian babi di Kabupaten Jayapura khususnya di Kampung Ayapo dan Nolokla,” katanya.
Purnomo menambahkan, kematian puluhan babi di Kampung Ayapo dan Nolokla masih belum terdektsi apakah terjangkit virus demam babi Afrika atau penyakit lainnya.
“Untuk mengetahui hal itu dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim ahli, sehingga warga atau peternak cukup meningkatkan kewaspadaan sehingga tidak ada kasus serupa terjadi di kampung lainnya,” katanya.