Ahad 02 Jun 2024 14:44 WIB

Ulama Arab Saudi Tunjukkan Toleransi dan Moderat Saat di Indonesia

Ulama Arab Saudi ajak umat jalankan agama Islam dengan pemahaman yang moderat.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Imam Besar Masjidil Haram Makkah Al Mukarammah dan Masjid Nabawi Madinah Al Munawarrah, Syeikh Abdurrahman bin Abdul Aziz As-Sudais (kanan) menjadi imam dalam salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (31/10).(Antara/Widodo S. Jusuf)
Imam Besar Masjidil Haram Makkah Al Mukarammah dan Masjid Nabawi Madinah Al Munawarrah, Syeikh Abdurrahman bin Abdul Aziz As-Sudais (kanan) menjadi imam dalam salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (31/10).(Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Arab Saudi, Syaikh Dr Abdullatif bin Abdulaziz Al-Syaikh mengajak umat Islam untuk menjalani ajaran agama Islam dengan pemahaman yang moderat, tidak ekstrem kanan dan ekstrem kiri. Untuk menyebarkan kebaikan dan kasih sayang kepada semua.

Hal itu disampaikan Syaikh Abdullatif dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Habib Ali di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (25/3/2022). Pesan dari Syaikh Abdullatif itu disampaikannya saat diminta memberikan pesan kepada umat Islam Indonesia oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar usai Sholat Jumat.

Baca Juga

Ulama lain dari Arab Saudi juga menunjukan toleransi dan kerukunan yang sangat luar biasa saat datang ke Indonesia. Ulama dari Arab Saudi tidak memaksakan diri bahwa hanya paham yang dipegang olehnya yang benar, sementara yang lain salah.

Hal tersebut diceritakan Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam cuplikan video yang beredar di media sosial. Dalam video itu, UAS menceritakan, suatu ketika Prof Dr Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais menjadi imam di Masjid Istiqlal. Orang-orang di Masjid Istiqlal penasaran dengan bacaan sholat Syaikh Abdurrahman as-Sudais.

UAS mengatakan, tiba-tiba terkejut orang Jakarta, Syaikh Abdurrahman as-Sudais saat membaca surat Al-Fatihah dan surat lain setelah Al-Fatihah dalam Sholat Jumat, Bismillahirrahmanirrahim dibaca secara jahr (jelas).

Awalnya, orang-orang yang menjadi makmum menyangka Syaikh Abdurrahman as-Sudais akan membaca Bismillahirrahmanirrahim secara sirr (dengan suara pelan) seperti di Makkah. 

Pada rakaat kedua Sholat Jumat, barulah Syaikh Abdurrahman as-Sudais membaca Bismillahirrahmanirrahim secara sirr.

UAS menegaskan, Syaikh Abdurrahman as-Sudais ingin menunjukan bahwa membaca Bismillahirrahmanirrahim secara jahr dan sirr, keduanya ada dalam hadits. "Mau jahr atau sirr, tidak usah kita berkelahi," ujar UAS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement