Senin 03 Jun 2024 11:26 WIB

Festival Ciremai Dimulai, Taklukan Atap Tertinggi Jabar

Pendakian menuju pos satu Cigowong dengan ketinggian 1.599 mdpl ditempuh dua jam

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Pemandangan alam di objek wisata Terasering Panyaweuyan, Argapura, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (17/4/2024). Terasering Panyaweueyan merupakan agrowisata yang menawarkan pesona keindahan alam. Destinasi wisata di ketinggian 2000 mdpl ini terletak di salah satu lereng Gunung Ciremai. Kawasan wisata Panyaweuyan menyuguhkan hamparan pemandangan hijau di area perbukitan yang disusun secara berundak-undak dan tertata rapi. Pemandangan indah tersebut berasal dari tanaman perkebunan masyarakat seperti daun bawang, bawang merah, dan berbagai jenis sayuran.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemandangan alam di objek wisata Terasering Panyaweuyan, Argapura, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (17/4/2024). Terasering Panyaweueyan merupakan agrowisata yang menawarkan pesona keindahan alam. Destinasi wisata di ketinggian 2000 mdpl ini terletak di salah satu lereng Gunung Ciremai. Kawasan wisata Panyaweuyan menyuguhkan hamparan pemandangan hijau di area perbukitan yang disusun secara berundak-undak dan tertata rapi. Pemandangan indah tersebut berasal dari tanaman perkebunan masyarakat seperti daun bawang, bawang merah, dan berbagai jenis sayuran.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN---Rangkaian acara Festival Ciremai telah dimulai. Salah satu agenda Calendar of Event Kabupaten Kuningan Tahun 2024 itu dibuka dengan Kegiatan Muncak Beu bersama Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, yang diikuti oleh ratusan pendaki.

Para pendaki itu terdiri dari pejabat eselon II dan ASN di lingkungan Pemkab Kuningan, Polres Kuningan, Kodim 0615 Kuningan, aktivis lingkungan, serta masyarakat umum.

Baca Juga

Pj bupati bersama rombongannya itu menaklukan puncak gunung Ciremai, yang merupakan puncak tertinggi di Jawa Barat, dengan ketinggian 3.078 meter diatas permukaan laut (mdpl). Perjalanan dimulai pada Sabtu, (1/6/2024), dimana sekitar 300 lebih pendaki memulai dari pos pendakian Ciremai via Palutungan, Cadas Poleng sekitar pukul 10.00 WIB. Pendakian menuju pos satu Cigowong dengan ketinggian 1.599 mdpl ditempuh dengan sekitar dua jam perjalanan.

Di pos satu Cigowong, jumlah pendaki yang melanjutkan menuju puncak Gunung Ciremai sekitar 170 orang. Sementara yang lainnya tinggal dan melakukan kemah. Perjalanan dilanjutkan menuju pos dua Kuta (1.680 mdpl), pos tiga Paguyuban Badak (1.835 mdpl), pos empat Arban (2.060 mdpl), pos lima Tanjakan Asoy (2.140 mdpl) dan berakhir di pos enam Pasanggrahan (2.440 mdpl).

Di situlah, Pj bupati Kuningan, ditemani Dandim 0615 Kuningan, Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan, beserta rombongan lainnya berkemah dan beristirahat untuk summit pada keesokan harinya. Rombongan pendakian tiba di pos terakhir untuk kemah itu sekitar pukul 16.00 WIB.

Tepat pada Ahad (2/6/2024) sekitar pukul 03.00 WIB, rombongan melanjutkan perjalanan untuk summit menuju puncak Gunung Ciremai dan tiba sekitar pukul 07.00 WIB.

‘’Hari ini hari bersejarah, bersamaan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila, kami dapat bersama-sama mencapai puncak Gunung Ciremai. Segenap unsur ASN, TNI dan lapisan masyarakat Kabupaten Kuningan mencapai atap tertinggi Jawa Barat sebagai bentuk rasa syukur atas kehadiran Gunung Ciremai yang telah memberikan banyak manfaat untuk kita,’’ ujar Iip, Ahad (2/6/2024).

Iip mengatakan, momentum itu juga harusnya dijadikan sarana berjanji pada diri sendiri untuk bersama-sama merawat Gunung Ciremai. ‘’Ketika kita merawat Gunung Ciremai, maka kita akan dirawat oleh Ciremai. Kita harus berjanji kepada diri sendiri untuk selalu menjaga Gunung Ciremai dengan ngarawat, ngaruwat jeung ngarumat Ciremai sehingga kebermanfaatannya dapat kita wariskan kepada anak dan cucu kita," papar Iip.

Dalam kesempatan tersebut, Iip juga meresmikan Tugu Gunung Ciremai ‘Atap Jawa Barat’, sebagai penanda puncak tertinggi Jawa Barat yang baru selesai dibangun. ‘’Dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim, dengan ini saya meresmikan Tugu Atap Jawa Barat hasil dari CSR Bank BJB,’’ kata Iip.

Sementara itu, Kepala Disporapar Kabupaten Kuningan, Carlan mengatakan, Festival Ciremai berlangsung mulai 31 Mei hingga 9 Juni 2024. Adapun rangkaian kegiatannya diantaranya Gerakan Sapu Gunung (GSG), Installation Art Competition & Painting Exhibition, Ciremai Discussion Summit Pelestarian Ciremai, Rasar Rakyat, Pasar Sisi Leuweung, Push Bike, Launching Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Pelestarian Ciremai, Launching Kuningan Go Green, Kemah Konservasi, Kuningan Run, Fam Trip From Malaysia, Fun Hiking dan berbagai acara menarik lainnya.

‘’Untuk Opening Ceremony akan dilaksanakan pada 8 Juni 2024, di Open Space Gallery (OSG) Linggajati sekaligus Launching Kurikulum Muatan Lokal Pelestarian Ciremai,’’ kata Carlan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement