Senin 03 Jun 2024 15:52 WIB

Industri Semen Berbenah Menuju Bisnis Berkelanjutan

Indonesia telah mengambil langkah penting dalam dekarbonisasi industri semen.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Lilik Unggul Raharjo, Ketua Asosiasi Semen Indonesia dalam pembukaan International Cement Conference Cemtech Asia 2024, di Jakarta, Senin (3/6/2024).
Foto: Asosiasi Semen Indonesia
Lilik Unggul Raharjo, Ketua Asosiasi Semen Indonesia dalam pembukaan International Cement Conference Cemtech Asia 2024, di Jakarta, Senin (3/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya nyata mengatasi dampak perubahan iklim, menjadi salah satu agenda prioritas Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang menaungi industri semen di Indonesia. ASI meningkatkan upaya-upaya dekarbonisasi pada industri semen.

Ketua Asosiasi Semen Indonesia Lilik Unggul Raharjo mengatakan, transisi industri hijau juga harus menjadi prioritas seluruh pelaku usaha dalam industri semen. Tidak hanya sekadar berpartisipasi, tetapi memiliki komitmen kuat yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

Baca Juga

“Konferensi ini memfasilitasi para pimpinan bisnis, asosiasi semen di Asia dan instansi pemerintah untuk saling menginspirasi dan menciptakan peluang kolaborasi dalam meningkatkan kontribusi penurunan emisi," katanya di International Cement Technology (Cemtech) Conference 2024 Asia dengan tema “Advancing Decarbonization Technologies in Asia” di  Jakarta, Senin (3/6/2024).

Hingga 2022, industri semen Indonesia sudah mencapai 12,9 persen penurunan emisi dibandingkan baseline 2010. ASI bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, telah merancang peta jalan dekarbonisasi untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050. "Artinya, kita masih memiliki ruang besar untuk berinovasi pada dekarbonisasi," kata Lilik.