REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang perang tujuh bulannya dengan Hamas, Israel telah berjanji untuk menyelidiki serangkaian peristiwa mematikan yang diduga dilakukan oleh pasukan militernya. Komitmen tersebut muncul di tengah meningkatnya klaim dari kelompok hak asasi manusia dan kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional bahwa para pemimpin negara tersebut melakukan kejahatan perang di Gaza yang dikuasai Hamas.
Dalam salah satu kasus yang paling menonjol, yaitu serangan terhadap konvoi World Central Kitchen yang menewaskan lima pekerja bantuan asing, tentara Israel segera mempublikasikan temuannya. Mereka mengakui pelanggaran yang dilakukan pasukannya dan memecat dua tentara.
Namun penyelidikan lain masih terbuka dan pengakuan bersalah jarang terjadi.
Jenderal advokat militer Israel, Mayjen Yifat Tomer-Yerushalmi, mengatakan pekan lalu bahwa militer sedang menyelidiki sekitar 70 kasus dugaan pelanggaran. Dia memberikan sedikit rincian.