Senin 03 Jun 2024 17:53 WIB

Lewat Tumpeng, Sendi Fardiansyah Ajak Anak Milenial Terus Berkreasi

Kalangan milenial harus menjadi perhatian karena populasinya besar.

Bakal calon Wali Kota Bogor, Sendi Fardiansya (tengah), saat bersama dengan peserta lomba tumpeng.
Foto: istimewa/doc humas
Bakal calon Wali Kota Bogor, Sendi Fardiansya (tengah), saat bersama dengan peserta lomba tumpeng.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bakal calon wali kota Bogor, Sendi Fardiansyah ajak anak-anak milenial untuk terus berkreasi. Kreativitas sangat penting karena kelompok milenial punya peran penting di masa mendatang.

Ajakan untuk anak-anak millenial untuk berkreasi inii dilakukan, berkaitan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bogor yang ke 542. Salah satunya, dengan mengajak mereka beradu kemampuan membuat dan menyajikan makanan tradisional tumpeng.

Kegiatan yang digelar meriah di perumahan warga padat penduduk di Kelurahan Gunung Batu, Bogor Barat, pada Senin (3/6/2024). Acara ini diikuti perwakilan peserta dari 6 kecamatan di Kota Bogor. Mereka terdiri dari perwakilan anak-anak muda, baik laki-laki maupun perempuan berusia 20 sampai 29 tahun.

“Alhamdulillah, kegiatan ini disambut meriah dan sangat positif oleh warga. Selain tergambar dari hadirnya semua peserta dari setiap kecamatan, juga tergambar dari partisipasi kehadiran warga sekitar,” kata Kordinator Relawan Trendim M Bilal.

Selain lomba tumpeng, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh aneka lomba lainnya seperti lomba joget kompak, lomba yel-yel dan lain dengan aneka hadiah yang disiapkan. 

Sendi Fardiansyah, mengatakan, kegiatan yang dilakukannya merupakan bagian dari keterpanggilan sekligus kepedulian terhadap anak-anak milenial. Dikatakannya, populasi mereka sudah di atas 50% jumlah penduduk. 

Dengan yang sangat besar ini, kata sekretaris pribadi Ibu Negara, Iriana Jokowi ini,  mereka harus menjadi perhatian semua pihak. “Karena di tangan mereka lah sesungguhnya nasib bangsa Indonesia ke depan akan ditentukan,” ungkap Sendi dalam siaran pers.

Terkait dengan pilihan Lomba Tumpeng, Sendi yang juga putra asli kelahiran Kota Bogor ini menjelaskan, semangat berkreasi dan berinovasi anak-anak milenial itu tak boleh tercerabut dari akar budaya nasional. Mereka boleh maju semaju-majunya, tapi mereka tak boleh dibiarkan meninggalkan akar budayanya.

Atas dasar itulah, kata Sendi, mereka juga ditantang untuk beradu kemampuan dalam lomba tumpeng sebagai bagian dari cara melestarikan budaya nusantara. “Silakan kejar kemampuan teknologi. Apalagi sekarang ini kita masuk di era yang mengharuskan mampu menguasai itu, tapi tetap basis budaya kita harus terjaga,” tegasnya.

Salah satu perserta perwakilan kecamatan Tanah Sereal, Fauzi (21 thn), mengatakan, Lomba Tumpeng tersebut penting. Dikatakannya, hampir seluruh anak-anak muda, termasuk di Kota Bogor hanya sebatas bisa menikmati makanan tradisional itu. Tapi, lebih dari itu, bagaimana cara membuat dan memasaknya mereka tidak tahu.

“Nah, dengan kegiatan ini,  akhirnya kami tertantang untuk mencari tahu bagaimana membuat nasi tumpeng itu. Hingga, akhirnya, saya bisa ikut lomba ini. Trimakasih, Kang Sendi sudah ambil bagian dalam mengaktipkan anak-anak muda di Kota Bogor,” kata Fauzi yang menjadi juara pertama di lomba ini.

Menurut Fauzi, Kota Bogor butuh pemimpin seperti Sendi, yang bukan saja cerdas, kreatif, tapi juga punya kepedulian terhadap nasib anak-anak muda kedepan. Sendi juga bisa menjadi contoh yang dapat menyemangati anak-anak muda lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement