Selasa 04 Jun 2024 06:48 WIB

Tiga Faktor Merasakan Manisnya Iman

Iman dan Islam adalah nikmat terbesar bagi setiap Mukmin.

Red: Hasanul Rizqa
Merasakan manisnya iman dengan cara mengingat dosa-dosa (ilustrasi)
Foto: dok republika Thoudy Badai
Merasakan manisnya iman dengan cara mengingat dosa-dosa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Iman adalah keyakinan yang diteguhkan dalam hati, diikrarkan dalam lisan, dan dibuktikan dalam tindakan. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Iman memiliki lebih dari 70 cabang. Yang paling tinggi ialah bersyahadat. Adapun yang terendah, menyingkirkan gangguan dari jalan” (HR Muslim).

Menguatkan iman akan meningkatkan ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT. Sebaliknya, melemahnya iman akan membuat orang tersebut cenderung mengabaikan perintah-Nya dan mudah terjerumus dalam maksiat.

Baca Juga

Sering kali, intensitas keimanan tidak stabil. Adakalanya naik. Tidak jarang pula melandai. Karena itu, penting sekali untuk selalu berupaya menjaga kualitas dan kuantitas amalan. Berikut ini adalah beberapa faktor yang, insya Allah, membuat seseorang bisa merasakan lezatnya iman.

Cinta yang utama