Selasa 04 Jun 2024 08:40 WIB

Puluhan Pasar Tradisional di Bandung akan Gunakan Transaksi Non Tunai

Penerapan QR code ruang dagang mulai dilakukan di Pasar Sederhana di 1.200 kios

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pasar tradisional berstandar internasional di Bandung
Foto: Dok Republika
Pasar tradisional berstandar internasional di Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Sebanyak 37 pasar tradisional di Kota Bandung akan mulai menggunakan transaksi non tunai atau cashless bagi pedagang yang akan membayar retribusi kios. Mereka hanya tinggal melakukan scan QR code ruang dagang yang disiapkan pengelola.

Menurut Direktur Utama Perumda Pasar Juara Pradana Aditya Wicaksana, terus meningkatkan pelayanan melalui program digitalisasi. Salah satunya menerapkan QR code ruang dagang untuk meningkatkan potensi pendapatan dan retribusi. "Kami ingin membangun fundamental teknologi untuk Perumda Pasar Juara Kota Bandung, sebagai langkah awal transformasi," ujar Aditya, Selasa (4/6/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan penerapan QR code ruang dagang mulai dilakukan di Pasar Sederhana yang memiliki 1.200 kios. Kemudian dilanjutkan di 37 pasar tradisional lainnya dengan total kios mencapai 27.000. "Dilakukan secara bertahap dan tertib, supaya pembenahan ini sesuai dengan kebutuhan dan sesuai harapan," kata dia.

Aditya menargetkan penerapan teknologi tersebut dapat 100 persen berjalan di seluruh pasar tradisional pada bulan September. Ia menuturkan pihaknya berharap program tersebut berjalan dengan baik dan disuport oleh para pedagang.

Menurutnya, digitalisasi di pasar akan memudahkan operasional, meningkatkan transparansi dan memperluas akses pasar. Dengan QR code ruang dagang, akan memudahkan pedagang membayar retribusi kios. Aditya mengatakan program digitalisasi diharapkan dapat meningkatkan pendapatan hingga 100 persen. Serta memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

Pengamat kebijakan publik Unpad Yogi Suprayogi Sugandi mengatakan kebijakan penerapan teknologi di pasar tradisional merupakan kebutuhan menyesuaikan perkembangan zaman. Diharapkan program digitalisasi konsisten dilakukan di pasar. "Sosialisasi kepada para pegang perlu 360 derajat, tidak bisa parsial karena penggunanya adalah pedagang," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement