Selasa 04 Jun 2024 08:59 WIB

Israel Utara Derita Kebakaran Hebat Dibombardir Roket Hizbullah

Otoritas Alam dan Taman Israel melaporkan bahwa sekitar 2.500 hektar lahan terbakar

Kebakaran terjadi di Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasan Lebanon menyusul serangan rudal yang ditembakkan dari Lebanon selatan, 3 Juni 2024.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Kebakaran terjadi di Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasan Lebanon menyusul serangan rudal yang ditembakkan dari Lebanon selatan, 3 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM — Sebagian besar wilayah Israel utara dilanda kebakaran hutan hebat akibat api dari roket kelompok perlawanan asal Lebanon, Hizbullah. Reuters melaporkan, puluhan regu pemadam kebakaran Israel masih berupaya untuk mengendalikan api tersebut hingga Selasa (4/6/2024) waktu setempat.

Banyak warga Israel yang tinggal di kota-kota dekat perbatasan Lebanon mengungsi beberapa bulan lalu karena meningkatnya pertempuran antara Israel dan Hizbullah. Beberapa rumah terbakar, media lokal melaporkan. Militer Israel mengirimkan peralatan dan tentara untuk membantu memadamkan api, yang menyebar dengan cepat karena cuaca panas dan kering. Akibat kebakaran, enam tentara cadangan mengalami luka ringan.“Pasukan menguasai lokasi kebakaran, dan pada tahap ini, tidak ada nyawa manusia yang terancam,” demikian pernyataan militer Israel.

Baca Juga

Pada Senin lalu, Otoritas Taman Israel mengatakan jika api telah membakar ratusan hektar. Dinas pemadam kebakaran nasional mengatakan petugas pemadam kebakarannya beroperasi hingga larut malam di beberapa tempat, termasuk di kota Kiryat Shmona, di mana mereka berusaha melindungi sejumlah rumah. Polisi mengatakan mereka menutup jalan dan meminta warga yang masih berada di daerah tersebut untuk keluar.

Kebakaran tersebut merupakan dampak dari meningkatnya eskalasi pada Ahad (2/5/2024) saat Hizbullah menembakkan rentetan roket ke Katzrin. Roket tersebut menyebabkan kebakaran besar di wilayah itu. Otoritas Alam dan Taman Israel melaporkan bahwa sekitar 2.500 hektar lahan dilalap api akibat serangan tersebut. Menurut perkiraan, pemulihan beberapa kawasan yang terbakar habis akibat kebakaran besar – terutama di jalur wisata di kawasan tersebut – akan memakan waktu beberapa tahun.

Situs berita Israel Ynet melaporkan peristiwa tersebut memaksa pihak berwenang untuk mengungsi ke pemukiman di al-Jalil Pandhanle, termasuk pemukiman terbesar di wilayah tersebut. Sejumlah besar petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kebakaran, yang menyebar ke bagian utara Kiryat Shmona. Petugas memadamkan api yang membakar hampir seluruh unit perumahan.

Penduduk di pemukiman tersebut dan Margaliot diminta untuk mengungsi karena kobaran api yang tak terkendali dengan cepat menyebar ke seluruh hutan belantara. Pihak berwenang setempat di Kiryat Shmona mengunjungi para pemukim “dari rumah ke rumah” dan memerintahkan para penghuninya untuk mengungsi.

Sekitar pukul 20.00 (waktu setempat) pihak berwenang memberi tahu media bahwa api telah menyebar ke bagian utara kota pendudukan Kiryat Shmona. Sementara petugas pemadam kebakaran dan pemukim berusaha memadamkan api besar yang mengelilingi pemukiman.

Di Golan dan al-Jalil yang diduduki, 15 titik api akibat kobaran api yang terus menerus dipicu oleh suhu sangat tinggi melanda pos-pos penjajah. Di Ami'ad di selatan Safad, kebakaran juga terjadi di dekat tambang.

Akibat kebakaran yang berkobar tersebut, pihak berwenang Israel memblokir jalan utama yang menghubungkan wilayah utara dengan seluruh wilayah pendudukan Israel.

Kebakaran juga terjadi di Metulla, Kfar Giladi, Keren Naftali, Elifelt, Mavo Hama, Netor, Tel Saki, dan Shlomi di al-Jalil Barat.Di Kfar Giladi, seorang anggota dewan lokal mengeluhkan situasi tersebut, dengan mengatakan, "Kami di sini sendirian, api telah menguasai kebun alpukat kibbutz dan mengancam akan membakar hotel,"kutip Al-Mayadeen.

Kebakaran berlanjut pada Selasa... baca halaman selanjutnya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement