Selasa 04 Jun 2024 09:20 WIB

Beijing Tuding Pertemuan Menhan AS, Korsel, dan Jepang untuk Serang China

Menhan AS, Jepang, dan Korsel yang semula membahas Korut, ikut menyinggung Taiwan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Mao Ning.
Foto: ANTARA/Desca Lidya Natalia
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Mao Ning.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Juru Bicara Kemenerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Mao Ning mengatakan pertemuan trilateral antara tiga menteri pertahanan (menhan) dari Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), dan Jepang hanya untuk menjelekkan dan menyerang negaranya. Apalagi, Jepang dan Korsel memang sekutu AS.

"AS, Jepang, dan Korea Selatan memanfaatkan pertemuan menteri pertahanan trilateral dan dialog tingkat wakil menteri luar negeri trilateral untuk memajukan apa yang disebut 'Strategi Indo-Pasifik' yang dengan sengaja menyerang dan menjelek-jelekkan China dalam masalah maritim," kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Senin (3/6/2024).

Baca: Kepala Bakamla Dorong Terbentuknya ASEAN Coast Guard

Pertemuan antara Menhan Korsel Lee Jong-sup dengan Menhan AS Lloyd James Austin III dan Menhan Jepang Yasukazu Hamada berlangsung di sela forum Shangri-La Dialogue di Singapura pada 31 Mei-2 Juni 2024. Pertemuan itu sebenarnya membahas cara merespons lebih baik atas ancaman Korea Utara (Korut).

Di antaranya, dengan membangun sistem peringatan rudal Korut dan memperluas latihan keamanan tiga matra. Ketiga negara tersebut sudah bekerja menyempurnakan kesepakatan berbagi data yang telah dicapai Presiden Yoon Suk Yeol, Presiden Joe Biden, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam pertemuan puncak trilateral di Kamboja November lalu.

Baca: Kapusziad dan Komandan Pasukan Perdamaian TNI Diganti

"Ketiganya saling tuding dan campur tangan secara berlebihan dalam urusan dalam negeri China terkait permasalahan Taiwan, dan sekali lagi dengan sengaja dan menabur perselisihan antara China dan negara-negara tetangga," ucap Mao Ning.

Menurut Mao Ning, tindakan ketiga menhan itu sangat melanggar norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional. China pun sangat menyesalkan dan menentang hal itu.

"Pertama, China dengan tegas menentang praktik politik blok, termasuk apa pun yang dikatakan atau dilakukan untuk memicu ketegangan dan melemahkan keamanan dan kepentingan strategis negara lain, serta upaya untuk membentuk kelompok eksklusif di Asia-Pasifik," ungkap Mao Ning.

Baca: Menhan Prabowo Jenguk Jenderal Subagyo HS yang Sakit di Yogyakarta

AS, kata Mao Ning, perlu bertindak berdasarkan pernyataannya bahwa revitalisasi aliansinya tidak ditujukan pada China dan berhenti mencari keuntungan egois dengan mengorbankan keamanan strategis negara lain dan kesejahteraan masyarakat di Asia-Pasifik.

"Kedua, prinsip 'satu China' merupakan konsensus universal komunitas internasional dan norma dasar dalam hubungan internasional. Masalah Taiwan adalah murni urusan dalam negeri Tiongkok dan tidak boleh ada campur tangan pihak luar," ungkap Mao Ning.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement