Selasa 04 Jun 2024 09:36 WIB

Tanpa Kenaikan Pendapatan, Iuran Tapera Ancam Konsumsi Masyarakat

Adanya Tapera dan tidak bertambahnya pendapatan masyarakat dipastikan akan mengurangi konsumsi rumah tangga dan bisa lebih buruk jika inflasi dalam negeri tidak dikontrol.

Rep: Yoyok BP/ Red: Partner
.
Foto: network /Yoyok BP
.

Pembangunan perumahan untuk pekerja. (Foto: Dok Ruzka Indonesia)
Pembangunan perumahan untuk pekerja. (Foto: Dok Ruzka Indonesia)

RUZKA INDONESIA - Kewajiban untuk membayarkan iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) mengancam konsumsi rumah tangga masyarakat Indonesia, kalau tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan.

"Iuran Tapera wajib, artinya suka atau tidak suka, masyarakat yang telah memenuhi persyaratan harus membayar iuran tersebut. Iuran ini berdampak kepada masyarakat Indonesia terutama yang menjadi peserta, dalam bentuk pengurangan konsumsi rumah tangga," ujar Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Hasran di Jakarta, Selasa (4/6/2024)..

Menurutnya, adanya Tapera dan tidak bertambahnya pendapatan masyarakat dipastikan akan mengurangi konsumsi rumah tangga. Kondisi ini bisa lebih buruk jika inflasi dalam negeri tidak dikontrol.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga menyumbang sebesar 54,93% terhadap PDB Indonesia di triwulan tahun 2024. Dengan kata lain, iuran Tapera ini akan memangkas konsumsi masyarakat dan berdampak juga pada PDB Nasional.