REPUBLIKA.CO.ID, HAMILTON -- Wakil Tetap Korea Selatan untuk PBB Joonkook Hwang mengatakan negaranya terbuka untuk terlibat dialog dengan Korea Utara saat Korsel dengan tegas menanggapi provokasi Korut, Senin (4/6/2024).
Saat berbicara di sebuah konferensi pers pada kesempatan kepresidenan Korsel di Dewan Keamanan PBB untuk Juni, Hwang mengatakan Korut baru-baru ini melakukan beberapa provokasi besar, termasuk uji coba rudal balistik jarak jauh.
Hwang juga menyinggung balon-balon aneh berisi sampah yang dikirim ke negaranya.
"Kami merespons dengan tegas provokasi Korut, termasuk di pertemuan Dewan Keamanan yang kami ikuti pekan lalu," katanya.
Dia juga menambahkan Korsel siap mengadakan pertemuan Dewan untuk menanggapi provokasi yang dilakukan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), nama resmi Korut.
"Mengingat Korut menyebut Korsel sebagai musuh asing, situasi di Korut semakin memburuk, tetapi tidak ada perubahan dalam dinamika Dewan Keamanan PBB," ujarnya.
Dia juga mengatakan kebijakan dan retorika nuklir Korut menjadi lebih agresif dan berbahaya. Untuk itu, menurut dia, Korsel siap merespons retorika tersebut.
Utusan Korsel tersebut juga mengatakan sikap negaranya tidak berubah. Dia menambahkan Korsel terbuka untuk melakukan dialog dan negosiasi serta diplomasi tanpa prasyarat apa pun.
Menanggapi pengiriman balon berisi sampah oleh Korut, Korsel mengumumkan rencana menangguhkan Perjanjian Antar-Korea, yang ditandatangani pada 2018 untuk meredam ketegangan militer, di pihak mereka.
Korsel mengambil alih masa kepresidenan di Dewan Keamanan PBB dari Mozambik. Rusia diperkirakan akan mengambil alih kursi kepresidenan pada bulan berikutnya.