Raisi dibesarkan di kota Masyhad, pusat keagamaan penting bagi 12 imam syiah sebagai tempat pemakaman imam ke-8 bernama Ali al-Rida. Dilansir dari laman Britannica, Senin (20/5/2024).
Ebrahim Raisi lahir pada masa dimulainya reformasi pertanahan tahun 1960-1963 dan program pembangunan Revolusi Putih pada 1963-1979, ketika Iran sedang mengalami perubahan besar dalam distribusi kekuasaan dan kekayaannya.
Meskipun negara ini mengalami modernisasi dan urbanisasi yang pesat, kelompok ulama termasuk di antara kelompok yang paling kehilangan haknya akibat reformasi yang dilakukan Shah. Hal ini terutama terjadi di Masyhad, di mana lembaga ulama mempunyai kepemilikan properti yang luas dan pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian lokal.
Dibesarkan dalam keluarga ulama, Ebrahim Raisi mengenyam pendidikan agama. Pada tahun 1975, Ebrahim Raisi menghadiri seminaris di Qom, pusat intelektual Islam Syiah terkemuka, dan belajar di bawah bimbingan beberapa ulama paling terkemuka di Iran.