Rabu 05 Jun 2024 00:10 WIB

Bobby Nyatakan Siap Lawan Ahok di Pilkada Sumut

Bobby mengaku memiliki keinginan kuat untuk membangun Provinsi Sumut

Rep: Bayu Adji/ Red: Teguh Firmansyah
Bobby Nasution.
Foto: Republika/Febryan A
Bobby Nasution.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Medan Bobby Nasution ikut serta dalam uji kelayakan dan kepatutan (UKK) bakal calon kepala daerah yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Selasa (4/6/2024). Tujuan Bobby ikut dalam UKK itu tak lain untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Sumatra Utara (Sumut) 2024.

Bobby mengaku memiliki keinginan kuat untuk membangun Provinsi Sumut. Menurut dia, untuk membangun Sumut diperlukan karakter kepemimpinan yang bisa mengayomi keberagaman masyarakat. Pasalnya, Sumut merupakan daerah dengan multi-etnis di dalamnya. 

Baca Juga

"Ini bukan siapa yang mau maju, siapa yang melawan siapa dari Sumatra Utara, tapi siapa mau bangun Sumatra Utara. Ya karakter kepemimpinannya harus disesuaikan dengan karakter dengan Sumatra Utara. Ya multi etnis, keberagaman, semuanya ini harus punya andil," kata dia, Selasa.

Ia pun tak masalah jika akan berhadapan dengan tokoh populer dalam pilkada Sumut. Termasuk dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang diisukan akan maju dalam pilkada Sumut. 

Menurut dia, siapapun sosok yang akan menjadi calon gubernur (cagub) di Sumut, orang itu harus memiliki komitmen untuk membangun daerah. Bukan hanya sekedar memiliki popularitas. 

"Ya tadi saya sudah sampaikan tadi ya, siapapun calonnya siapapun orangnya, bukan personalny orangnya siapa dan siapa, tapi komitmen membangun Sumut-nya saja," kata dia.

Bobby juga mengaku siap untuk menghadapi Ahok dalam pilkada Sumut. Namun, berhadapan dalam konteks pilkada bukan untuk melawan personal orang tersebut. 

"Ya (siap untuk menghadapi) gagasannya (Ahok) ya, bukan personalnya," ujar Bobby.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement