Sabtu 01 Apr 2017 03:00 WIB

Yakin Suku Mante Benar-benar Ada, Mensos Perintahkan Penyisiran Aceh Tengah

Rep: Kabul Astuti/ Red: Reiny Dwinanda
Peta Provinsi Nagroe Aceh Darussalam
Foto: aceh.go.id
Peta Provinsi Nagroe Aceh Darussalam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu keberadaan suku Mante di Aceh Tengah mendadak kembali viral di dunia maya. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan suku Mante benar-benar ada. Namun, sampai saat ini Kementerian Sosial belum mendapatkan data rinci terkait karakteristik dan jumlah suku Mante yang masih bertahan hidup.

Khofifah menjelaskan masyarakat suku ini hidup berpindah-pindah di alam terbuka di Takengon, Aceh Tengah. Masyarakat suku Mante sudah dinyatakan keberadaannya sejak zaman kolonial Belanda saat tokoh ilmuwan Belanda, Snouck Hurgronye, datang ke Aceh. 

"Saya memang sempat mendapat cerita bahwa ada suku yang cukup tua dan hampir punah dengan ciri-ciri seperti yang sekarang dikenal dengan suku Mante itu. Kalau dalam sejarah, dari zaman Snouck Hurgronye sudah dinyatakan suku Mante memang ada," kata Khofifah di Kementerian Sosial Jakarta, Jumat (31/3). 

Menurut Khofifah, suku Mante tidak terasosiasi dengan komunitas masyarakat yang mapan. Hal ini membuat Kementerian Sosial belum bisa melakukan pendataan dan pendampingan sosial. "Mereka tinggal di gua dan punya kebiasaan melangun (berpindah-pindah tempat) dari gua yang satu ke gua lain." 

Ketika menanyakannya kepada masyarakat Aceh Tengah, Khofifah tidak mendapatkan perkiraan jumlah warga suku Mante yang masih ada. Ia telah menugaskan Dinas Sosial Provinsi Aceh untuk melakukan penyisiran. "Butuh petugas yang bernyali untuk menjalankan penyisiran dan kebetulan kepala dinasnya orang asli Aceh Tengah," ucap Khofifah. 

Khofifah menegaskan perlunya dilakukan identifikasi dan pendataan terhadap suku Mante agar suku ini tidak punah. Saat ini, menurutnya juga ada suku yang sedang dilakukan proses mediasi, yakni suku Raja Ibud di Aceh Barat. "Untuk masyarakat suku Raja Ibud, kami sedang mempersiapkan permukimannya di Aceh Barat." 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement