Sabtu 04 Jun 2016 07:00 WIB

Bung Karno Serukan Politik Berdikari

Presiden pertama RI, Soekarno
Presiden pertama RI, Soekarno

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Ganyang (mengganyang), menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti memakan mentah-mentah, memakan begitu saja, menghancurkan, mengikis habis dan mengalahkan lawan (dalam pertandingan). Pada masa pemerintahan Presiden Sukarno, kata tersebut banyak dipakai.

Ketika konfrontasi dengan Malaysia misalnya, tidak terhitung banyaknya demo meneriakkan ‘ganyang Malaysia’. Demikian juga saat-saat meruncingnya hubungan Indonesia dengan negara-negara Barat, muncul ‘Ganyang nekolim’ (neo-kolonialisme, kolonialisme dan imperialisme).

Dalam pidato kenegaraan 17 Agustus 1964, Bung Karno memberikan judul pidatonya "Tahun Vivere Pericoloso (Tavip)". Ia menginstruksikan seluruh rakyat untuk melaksanakan Tri Sakti Tavip. Yakni, berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.

Dalam masalah yang terakhir ini, Bung Karno menentang keras apa yang disebutnya ‘musik ngak ngik ngok’, literatur picisan, dan dansa-dansi gila-gilaan. Menurut Bung Karno kaum imperialis ingin merusak moral bangsa Indonesia melalui penetrasi kebudayaan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement