Kamis 21 Jul 2016 07:00 WIB

Jakarta "Mati Kutu" Membendung Arus Urbanisasi

Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Mudik
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Mudik

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Jakarta dan Amsterdam sejak 1964 sudah menjalin kerja sama sebagai dua kota kembar. Sejak semula gubernur jenderal JP Coen dan para penggantinya ketika membangun Batavia meniru kota Amsterdam yang dua setengah abad lebih tua dari Jakarta.

Mereka banyak membangun kanal-kanal yang waktu itu sangat efektif bagi kelancaran transportasi. Hingga Batavia atau Jakarta pernah dijuluki Kota Air atau Venezia dari Timur.

Pada 1972 Wali Kota Amsterdam, Ir Ivo Samkalden berkunjung ke Jakarta. Kepada gubernur Ali Sadikin ia menjelaskan penduduk Amsterdam yang pada 1945 berjumlah 800 ribu jiwa, 27 tahun kemudian jumlahnya tetap. Kalau pun naik hanya sedikit sekali.

Berlainan dengan Jakarta. Pada 1945 kota ini berpenduduk hanya 500 ribu jiwa, jauh lebih sedikit dari Amsterdam. Tapi, pada 1972 membengkak sembilan kali lipat jadi 4,5 juta jiwa dan saat ini hampir 10 juta jiwa.

Hingga banyak ahli perkotaan mengkhawatirkan, jika laju pertumbuhan ini tidak direm, penduduk Ibu Kota bisa membludak menjadi 15 juta jiwa. Sementara prasarana dan fasilitas Kota Jakarta sebelum perang dunia kedua oleh Belanda direncanakan untuk penduduk antara 600 ribu hingga 800 ribu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement