REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shabab
Dari arah Tanah Abang menuju Kebayoran Lama terletak Rawabelong, di kelurahan Sukabumi Ilir, Jakarta Barat. Kita perlu memberikan perhatian terhadap keberadaan kampung ini, karena sejak masa kolonial Belanda merupakan pusat budidaya tanaman hias di Ibu kota.
Terletak jauh di luar kota (ketika itu), penduduk Rawabelong masih memegang teguh nilai-nilai tradisionalnya, termasuk dalam ajaran agama. Sampai awal 1970-an kawasan ini masih hijau royo-royo.
Dengan hawanya yang sejuk, di setiap pekarangan rumah terlihat berbagai jenis tanaman bunga hingga mendapat predikat Pasar Induk Tanaman Hias. Kecintaan penduduk mengolah bumilah yang akhirnya menjadikan pemukiman ini dikenal sebagai 'sukabumi'.
Kini, setelah penduduknya hengkang ke daerah lebih pinggir, Rawabelong di Sukabumi Ilir sebagai pusat tanaman hias hanya tinggal nama. Bunga-bunga yang dipasarkan di sini kebanyakan didatangkan dari Bandung, Cipanas, atau Bogor.
Di kawasan Rawabelong inilah, menjelang akhir abad ke-19 atau sekitar 130 tahun lalu lahir Pitung, anak seorang petani pasangan Piun dan Pinah. Bukan hanya Pitung, tapi para penduduk di Sukabumi Ilir sangat membenci Belanda karena sebagai tuan-tuan tanah mereka sangat memeras rakyat kecil.