Rabu 19 Apr 2017 07:00 WIB

Gang Sadar, Lokalisasi WTS Kelas Teri Sejak Zaman Belanda

Red: Karta Raharja Ucu
PSK yang terjaring operasi (ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
PSK yang terjaring operasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Di Jakarta Kota, seperti dituturkan budayawan Betawi, Ridwan Saidi, dahulu ada jalan bernama Gang Ribald. Ini merupakan gang pertama di Jakarta, dan Ribald adalah pengusaha Prancis yang kaya raya di Indonesia. Nama gang tempo doeloe, kata dia, sering diambil dari nama tuan tanah, atau orang tersohor di situ. Ada Gang Arab, Gang Anderson (Kartini I), Gang Eduard (Jl Aem Reges II), Gang Kow En Lie (Jl Kartini II). Bahkan di Sawah Besar ada yang bernama Gang Jap Djened.

Rupanya di gang ini tinggal dua tokoh etnis tersohor. Seorang Cina (Jap) dan seorang Arab (Bajened). Karena orang Betawi mau mencari keakuran, maka jalan ini mereka namakan Gang Japjened. Jadi, keduanya sama-sama dihormati.

Belanda juga memberi nama-nama indah untuk tempat lokalisasi WTS. Seperti lokalisasi WTS di Sawah Besar diberi nama Caligot, nama sandiwara keliling dari Eropa yang mentas berbulan-bulan di Batavia. Oleh orang Betawi nama itu disebut menjadi Jalan Kaligot.