Sabtu 16 Feb 2019 14:40 WIB

Sunyinya Jalan Salemba di Abad Ke-19

Jalan Salemba yang dulunya bernama Struiswijk ini dibangun Daendels.

Red: Karta Raharja Ucu
Jalan Salemba di abad ke-19
Foto: Tangkapan layar
Jalan Salemba di abad ke-19

REPUBLIKA.CO.ID, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, pada akhir abad ke-19 atau masa penjajahan bernama Struiswijk. Kanan kiri jalan itu itu masih senyap, dan dipenuhi pepohonan yang rindang yang sekarang ini kering kerontang dan penuh pertokoan. Salemba merupakan salah satu jalan yang dibangun Daendels ketika memerintah (1808-1811) hingga dikenal dengan Jalan Daendels.

Salemba terletak di perbatasan antara Batavia dan Meester Cornelis. Mengapa demikian? Karena sejak 1 April 1905 di Ibu Kota Batavia dibentuk dua kotapraja atau gemeente, yakni gemeente Batavia dan Meester Cornelis (kini Jatinegara). Baru tahun 1935 gemeente Batavia digabungkan dengan Meester Cornelis.

Di jalan itu dulunya ada masih dilintasi trem uap yang melewati Jatinegara-Salemba-Senen, dan Jakarta Kota. Gerobak-gerobak kuda yang mengangkut muatan juga sering melewat jalan ini.

Salemba mulai banyak dikenal ketika pemerintah Belanda membangun perguruan tinggi yang kini bernama Universitas Indonesia (UI). Lusinan para alumni UI yang telah menjadi menteri. Dan dari UI inilah berbagai kegiatan mahasiswa dilancarkan untuk menumbangkan Bung Karno.