Rabu 06 Jul 2016 06:06 WIB

Kisah Kenestapaan Sukarno di Hari Lebaran

Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Lebaran
Foto: AP Photo/Pawan Sharma
Ilustrasi Lebaran

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wartawan Republika, Lintar Satria Zulfikar

Waktu kecil Sukarno hidup di tengah kepedihan. Ia merasakan pedihnya kemiskinan. Sukarno menyamakan diri dengan David Copperfield, tokoh rekaan Charles Dickens sastrawan Inggirs abad kedelapan belas.

Bedanya Copperfield lahir di Blundeston, desa kecil di Distrik Waveney, Inggris. Sedangkan Sukarno menghabiskan masa kecilnya di Mojokerto, sebuah kota kecil di Jawa Timur, atau sekitar 50 kilometer barat Surabaya.

Di Mojokerto, Sukarno kecil tidak memiliki sepatu, tidak mandi di air yang mengucur dari keran, dan tidak menggunakan sedok garpu untuk makan. Gaji ayahnya waktu itu Rp 25 per bulan. Dan harus dipotong Rp 15 untuk menyewa rumah di Jalan Pahlawan 88.

Sukarno pindah ke Mojokerto pada umur enam tahun. Nasib di lingkungan rumahnya tidak berbeda dengan nasib keluarganya. Hanya saja tetangga Sukarno waktu itu masih dapat menyisihkan uang untuk membeli pepaya atau permen. Sementara Sukarno harus menelan pahitnya kemiskinan lebih dalam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement