REPUBLIKA.CO.ID, Megah. Satu kata itu mungkin yang pantas menggambarkan Masjid Istiqlal yang menjadi kebanggan umat Islam di Indonesia. Kemegahan itulah yang mengantarkan masjid yang selesai dibangun pada 22 Februari 1978 menjadi masjid kebanggaan umat Islam di Indonesia.
Masjid terbesar se-Asia Tenggara ini diprakarsai presiden pertama Indonesia, Sukarno. Namun, sejak pemancangan batu pertama pada 24 Agustus 1951, pembangunan Masjid Istiqlal tersendat karena berbagai faktor, satu di antaranya adalah masalah suhu politik Indonesia yang sedang membara. Memakan waktu pembangunan hingga sekitar 27 tahun, masjid itu pun akhirnya resmi berdiri pada 22 Februari 1978.
Dalam memperingati 39 tahun berdirinya Masjid Istiqlal, dalam "Selarung" edisi kali ini, kami mencoba mengajak pembaca mendaras lembar demi lembar sejarah panjang Masjid Istiqlal. Mulai dari wacana pembangunan, kesulitan dana, ditunjuknya penganut Kristen Protestan Frederich Silaban sebagai arsitek, hingga bagaimana gesekan yang terjadi antarpemimpin bangsa soal lokasi berdirinya masjid yang mampu menampung sekitar 200 ribu jamaah tersebut.
Semoga artikel-artikel yang kami kemas dalam 39 Tahun Masjid Istiqlal bisa memuaskan dahaga dan menambah pengetahuan pembaca atas masjid yang menelan biaya Rp 7 miliar dan 12 juta dolar AS tersebut. Tabik.