REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Karta Raharja Ucu (Instagram: @kartaraharjaucu)
Bunyi lonceng yang berdentang dari halaman tengah Gedung Arsip Nasional, seperti 'suara kematian' untuk para budak di masa pemerintahan kolonial Belanda. Setiap 'Lonceng Perbudakan' bernada, semua budak harus siap-siap bekerja yang lebih kepada penyiksaan. Jika lonceng berbunyi dini hari, para budak harus segera bangun sekalipun mereka masih lelah.
Puluhan kamar-kamar berukuran tak lebih dari 3x3 meter menjadi saksi bagaimana perbudakan yang pernah terjadi di Batavia. Letak kamar itu di bagian kiri dan kanan sayap Gedung Arsip Nasional di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat.
Gedung yang jaraknya tak sampai 10 kilometer dari Pasar Ikan, pusat kota Batavia kala itu, dibangun oleh seorang pengusaha yang akhirnya menjadi Gubernur Jenderal Reinier de Klerk (1715-1780). Reiner de Klerk terjun ke dunia politik tahun 1777 dan kemudian menjadi gubernur jenderal Belanda.