"Jadi dulu itu kita mengatakan, kalau dipilih langsung one man, one vote, ya, mana mungkin, ada orang mau menyogok 120 juta pemilih, mana mungkin, perlu puluhan, ini ratusan triliun, nggak, ternyata mungkin, gitu lah, ya. Memang itu luar biasa kita ini," kata mantan ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.