REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) H. Nuryakin selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengapresiasi TPID Kalteng yang telah melakukan beberapa upaya dalam pengendalian inflasi di Kalteng.
Nuryakin mengungungkapkan bahwa pada 2022 lalu, Prov. Kalteng mengalami inflasi dengan berada di peringkat tertinggi urutan 2 (dua) tingkat Nasional pada bulan September dan November sebesar 8,12 persen (yoy) dan 6,97 persen (yoy).
Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik Prov. Kalteng pasa Senin (3/6/2024) inflasi di Prov. Kalteng berada di urutan 26 sebesar 2,72 persen (yoy), yakni lebih rendah dari inflasi Nasional sebesar 2,84 persen (yoy).
“Inflasi Kalteng saat ini lebih rendah dari nasional berada di urutan ke 26 nasional. Hal ini menunjukkan komitmen kita bersama, yang berjalan seiring dengan upaya-upaya yang dilakukan eleh pemerintah provinsi dan kabupaten serta kota, melaui Tim Pengendali Inflasi Daerah” ucap Nuryakin di Palangka Raya, Selasa (5/6/2024).
Sebagai informasi, pada Selasa (4/6/2024) Pemprov Kalteng bersama TPID Provinsi dan Kabupaten/ Kota menggelar rapat Evaluasi TPID terhadap Hasil Rilis BPS terkait Inflasi Kalteng Bulan Mei 2024, bertempat di Ruang Rapat Bajakah LT. II Kantor Gubernur Kalteng.
Dari hasil rapat disampaikan kondisi Inflasi Provinsi dan Kabupaten/Kota pada bulan Mei 2024 (yoy) untuk daerah yang inflasinya paling tinggi yakni Provinsi Papua Tengah sebesar 5,39% dan yang terendah yakni Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,25%, sedangkan untuk Prov. Kalteng berada pada peringkat ke 13 (ranking se Indonesia) dengan nilai inflasi sebesar 2,72% di bawah inflasi Nasional sebesar 2,84%.
Perkembangan inflasi (yoy) di 150 Pemda pada bulan Mei 2024, secara Nasional patokan inflasi yakni sebesar 2,84% untuk Kota tertinggi inflasi yakni Kota Nabire sebesar 7,58% sedangkan yang terendah yakni Kabupaten Bangka Barat sebesar -0,09%. Secara yoy inflasi bulan Mei 2024 Kabupaten Kotawaringin Timur berada pada urutan ke 57 dengan nilai inflasi sebesar 3,25%, Kabupaten Sukamara urutan ke 67 dengan nilai inflasi sebesar 3,08%, Kota Palangka Raya urutan ke 90 dengan nilai inflasi sebesar 2,80% dan Kabupaten Kapuas urutan ke 132 dengan nilai inflasi sebesar 2,10%.
Lebih lanjut disampaikan, pada Minggu ke V bulan Mei 2024, Provinsi yang (IPH)nya tertinggi yakni Provinsi Sumatera Barat sebesar 2,91%, sedangkan yang terendah yakni Provinsi Banten dengan nilai -2,54%, dan untuk Kalteng IPH 5 Mei 2024 sebesar -0,92%. IPH pada Minggu ke IV bulan Mei 2024, komoditas yang mengalami kenaikan yakni Bawang Merah di 289 daerah kabupaten/kota, Cabai Merah di 246 daerah kabupaten/kota dan Gula Pasir di 202 daerah kabupaten/kota. IPH pada Minggu ke V bulan Mei 2024, komoditas yang mengalami kenaikan yakni Bawang Merah di 275 daerah kabupaten/kota, Cabai Merah di 248 daerah kabupaten/kota dan Gula Pasir di 193 daerah kabupaten/kota.
Mencermati potret inflasi yang terus berkembang tersebut, Nuryakin selaku Ketua TPID Kelteng menekankan, pentingnya kehadiran pemerintah melalui tim pengendali inflasi daerah.
"Apa yang kita lakukan selama ini, dibawah komando bapak Gubernur Sugianto Sabran, adalah bentuk hadirnya pemerintah di tengah-tengah masyarakat yang mengalami kesulitan. Pasar murah, pasar penyeimbang bantuan sosial, gerakan tanam cabai, gerakan pemanfaatan pekarangan adalah bentuk upaya dan program yang konsisten kita jalankan," pungkasnya.