Rabu 05 Jun 2024 22:18 WIB

Kunci Doa Dikabulkan yang Diberitahukan Allah SWT dalam Alquran

Berdoa mempunyai sejumlah keutamaan

Ilustrasi berdoa. Berdoa mempunyai sejumlah keutamaan
Foto: AP Photo/Vahid Salemi
Ilustrasi berdoa. Berdoa mempunyai sejumlah keutamaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT memberikan bocoran tentang kunci doa hamba-Nya Dia kabulkan. Yaitu berdoa dengan menyebut salah satu asma atau nama-Nya yang agung. 

”وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا”

Baca Juga

Artinya: “Allah memiliki nama-nama yang mulia; maka berdoalah kepada-Nya dengan menggunakan nama-nama itu.” (QS Al-A’raf ayat 180)

"Ayat ini mengajarkan pada kita salah satu etika penting dalam berdoa. Yakni mengawali doa dengan menyebut nama-nama Allah. Adab ini biasa diistilahkan dengan tawassul menggunakan asma’ul husna. Yang maknanya adalah menjadikan nama-nama Allah sebagai perantara dalam berdoa," kata Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustaz Abdullah Zaen Lc,MA dikutip dari dokumentasi Republika.co.id.

Ustadz Abdullah mengatakan, etika ini amat penting, sebab selain memang diperintahkan agama, ini juga menunjukkan kesopanan seorang hamba dalam meminta kepada Rabbnya. Apabila minta kepada manusia saja memperhatikan tata krama, dengan tidak langsung minta saat bertemu. Namun diawali dengan pujian kepadanya. Sungguh Allah ta’ala jauh lebih berhak untuk disikapi dengan etika yang mulia.

Begitulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mencontohkannya dalam doa-doa beliau. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menuturkan,

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِفَاطِمَةَ: ” مَا يَمْنَعُكِ أَنْ تَسْمَعِي مَا أُوصِيكِ بِهِ، أَنْ تَقُولِي إِذَا أَصْبَحْتِ وَإِذَا أَمْسَيْتِ: “يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ “ 

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Fathimah, “Apa yang menghalangimu untuk menyimak apa yang akan kuwasiatkan padamu. Ucapkanlah setiap pagi dan sore, “Ya Hayyu ya Qayyûm, bi rohmatika astaghîts, ashlih lî sya’nî kullah. Wa lâ takilnî ilâ nafsî thorfata ‘ain” (Wahai Yang Maha hidup dan Yang Maha mengurusi makhluk-Nya. Perbaikilah seluruh keadaanku. Dan janganlah Kau jadikan aku bergantung kepada diriku walaupun hanya sekejap mata).” HR An-Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubra. Al-Hakim menilai hadits ini sahih. 

"Lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengawali doanya dengan menyebutkan dua nama Allah yang mulia. Yaitu al-Hayyu dan al-Qayyum. Baru setelah itu beliau meminta kepada-Nya agar diperbaiki urusannya," kata Ustadz Abdullah.

Dalam kitab tafsirnya, menjelaskan surat 190 di atas, Imam al-Qurthuby menjelaskan sebagai berikut: “Sebagaimana telah maklum bahwa nama-nama Allah itu amatlah banyak. Maka satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam menggunakan asma’ul husna saat berdoa adalah: sesuaikan nama Allah yang Anda pakai dengan isi doamu. Bila Anda meminta ampunan, maka gunakanlah nama al-Ghaffar (Yang Mahapengampun) sebagai awalannya. Bila Anda meminta rahmat, maka awalilah doa Anda dengan nama ar-Rahmân dan ar-Rahîm.”   

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement