Kamis 06 Jun 2024 08:34 WIB

Ini Perolehan Caleg Muslim di Pemilu India, Makin Miris

Partai nasionalis Hindu dan sekuler sama-sama menjauhi pemilih Muslim.

mat Islam mengantri untuk memberikan suara mereka pada tahap ketujuh dan terakhir pemilu nasional, di Varanasi, India, Sabtu, 1 Juni 2024.
Foto: AP Photo/Rajesh Kumar Singh
mat Islam mengantri untuk memberikan suara mereka pada tahap ketujuh dan terakhir pemilu nasional, di Varanasi, India, Sabtu, 1 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Pemilihan umum legislatif India sudah memasuki akhir perhitungan. Bagaimana perolehan suara para calon legislatif (caleg) Muslim di tengah sentimen nasionalisme Hindu yang mesih juga belum mereda di India?

Hasil perhitungan komisi pemilihan umum India sejauh ini menunjukkan bahwa dari 78 kandidat Muslim yang mengikuti Lok Sabha, sebutan untuk pileg India, 2024, hanya 24 kandidat yang berhasil menang di seluruh negeri. Ini melanjutkan tren yang terus menurun selama bertahun-tahun.

Baca Juga

Ketika Perdana Menteri Narendra Modi dengan sentimen anti-Islamnya mengambil alih kekuasaan pada tahun 2014, parlemen kala itu memiliki 30 anggota parlemen Muslim. Pada tahun 2019, hanya 26 kandidat Muslim yang terpilih sebagai Anggota Parlemen, masing-masing empat dari Kongres dan TMC, masing-masing tiga dari Partai Bahujan Samaj (BSP) dan Partai Samajwadi (SP), dan masing-masing satu dari Partai Kongres Nasional (NCP) dan Partai Komunis India/Marxis (CPI/M).

Angka ini juga tak proporsional dengan persentase minoritas Muslim di India. Saat ini, ada hampir 200 juta Muslim di India atau 14,2 persen dari populasi. Sementara jumlah caleg Muslim yang terpilih pada pemilu kali ini ini hanya meliputi 4,4 persen dari total 543 kursi.

Hasil ini juga menunjukkan bahwa meski populasi Muslim terus meningkat di India, perwakilan mereka di parlemen justru menyusut. Pada pertengahan 1980-an, umat Islam yang kala itu berjumlah 11 persen dari populasi India, mempunyai mempunyai 9 persen kursi di parlemen.

Komposisi ini berbahaya di tengah sentimen Hindutva di India. Tanpa pembela di parlemen, kebijakan-kebijakan diskriminatif yang kerap dikeluarkan pemerintahan Modi taka akan mendapat tantangan berarti.

Tahun ini, merujuk the Indian Express, BSP mengajukan 35 kandidat Muslim, yang merupakan jumlah tertinggi di antara semua partai. Dari jumlah tersebut, lebih dari separuh (17) berada di Uttar Pradesh, selain empat di Madhya Pradesh, masing-masing tiga di Bihar dan Delhi, dua di Uttarakhand, dan masing-masing satu di Rajasthan, Tamil Nadu, Benggala Barat, Jharkhand, Telangana dan Gujarat.

Partai Kongres mengajukan 19 kandidat Muslim, dengan jumlah terbesar di Benggala Barat yaitu enam kandidat, diikuti oleh masing-masing dua kandidat di Andhra Pradesh, Assam, Bihar dan UP, dan masing-masing satu kandidat di Karnataka, Kerala, Odisha, Telangana, dan Lakshadweep. TMC memiliki jumlah kandidat Muslim terbanyak ketiga dalam pemilu kali ini, yaitu enam orang, dan lima di antaranya telah diajukan di negara bagian asalnya, Bengal. Mereka juga telah mengajukan satu kandidat Muslim di Assam.

Dari kandidat Muslim SP saat ini, tiga kandidat berasal dari UP, sedangkan kandidat keempat berasal dari Andhra Pradesh. SP bahkan telah mencopot salah satu anggota parlemen Muslim yang duduk di UP, S T Hasan dari Moradabad, untuk mencalonkan kandidat Hindu, Ruchi Veera.

Selain J&K, kandidat Muslim terbanyak bersaing di Uttar Pradesh (22), diikuti oleh Benggala Barat (17), Bihar (tujuh), Kerala (enam) dan Madhya Pradesh (empat). Assam, yang merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak dalam populasinya, memiliki tiga kandidat Muslim, turun dari empat kandidat pada pemilu sebelumnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement