Kamis 06 Jun 2024 10:42 WIB

Cek 1.381 Hewan Kurban di Bandung, Tim Belum Temukan yang Sakit

Penjualan hewan kurban tahun 2024 relatif mengalami peningkatan dibandingkan 2023

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Petugas memeriksa hewan kurban (Ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas memeriksa hewan kurban (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Tim pemeriksa hewan kurban telah mengecek 1.381 ekor hewan kurban yang dijual di wilayah Kota Bandung hingga Rabu (5/6/2024). Hasilnya, belum petugas belum memukan hewan kurban yang sakit dan tidak laik untuk dijual atau pun dikonsumsi.

Kabid Peternakan dan Kesehatan DKPP Kota Bandung Wilsandi Saefulloh mengatakan sebanyak 1.381 ekor hewan kurban telah diperiksa hingga Rabu (5/6/2024). Terdiri dari domba 503 ekor, sapi 843 ekor dan kambing sebanyak 35 ekor. "Sementara ini, ahamdulillah belum ada temuan," ujar Wilsandi, Kamis (6/5/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan pemeriksaan hewan kurban terus dilakukan hingga hari sebelum pemotongan hewan kurban atau Idul Adha. Selanjutnya petugas pemeriksaan yang lain akan mengecek hewan kurban yang disembelih.

Menurut Wilsandi, sebanyak 179 orang tim pemeriksa mulai dari petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), ikatan dokter hewan, serta mahasiswa kedokteran di beberapa kampus ikut melakukan pemeriksaan. Hewan kurban yang telah diperiksa dan dinyatakan laik jual dan sehat bakal diberi kalung tanda sehat.

Salah seorang pedagang hewan kurban Sultan mengatakan penjualan hewan kurban tahun 2024 relatif mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023. Selain itu, harga hewan kurban sapi dan domba mengalami kenaikan. "Sedikit ada peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya sekitar 30 persen. Harga domba dan sapi ada peningkatan dari tahun sebelumnya naik 10 persen," katanya.

Ia menyebut harga domba dari Rp 2,5 juta per ekor menjadi Rp 3 juta per ekor. Sedangkan harga hewan sapi dari Rp 18 juta menjadi Rp 20 juta per ekor. "Kita ada free perawatan, pengurusan dan pemotongan sampai hari tasyrik," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement