Kamis 06 Jun 2024 10:51 WIB

Ini Doa ketika Dizalimi Orang Lain

Nabi SAW berpesan, waspadalah terhadap doa orang yang terzalimi.

Memanjatkan doa dengan khusyuk (ilustrasi)
Foto: dok republika Thoudy Badai
Memanjatkan doa dengan khusyuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajaran Islam melarang praktik-praktik kezaliman. Khususnya di antara sesama umat Islam, berbuat zalim adalah perkara yang mengundang dosa. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Antara Muslim satu dengan Muslim yang lainnya adalah haram untuk merusak hartanya, harga dirinya serta darahnya. Cukuplah seorang Muslim itu dikatakan buruk jika ia menghina saudaranya sesama Muslim" (HR Abu Dawud).

Terhadap mereka yang berlainan iman pun, jangan sekali-sekali berpikir untuk leluasa menzaliminya. Terlebih lagi, doa orang yang dizalimi termasuk mustajab walaupun yang berdoa itu adalah non-Muslim.

Baca Juga

Nabi SAW bersabda, "Waspadalah terhadap doa orang yang terzalimi karena tidak ada hijab (penghalang) antara ia dan Allah" (HR Bukhari).

Maka apabila kita sedang dizalimi, mintalah pertolongan kepada Allah SWT. Sebab, Dialah zat yang Mahamendengar dan Mahapelindung. Tidak ada satu pun makhluk yang luput dari pengawasan-Nya. Sebab, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari-Nya.

Berikut ini adalah doa yang dapat dibaca ketika ada orang yang menzalimi kita. Redaksi munajat tersebut dapat ditemukan dalam Alquran surah al-Qashas ayat ke-21. Ini juga merupakan permohonan yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Musa AS.

رَبِّ نَجِّنِىۡ مِنَ الۡقَوۡمِ الظّٰلِمِيۡنَ

Artinya, "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu."

Doa tersebut dapat ditambah dengan teks doa lainnya, yakni antara lain yang terdapat dalam Alquran surah al-Anbiya ayat ke-87. Ini merupakan doa Nabi Yunus AS ketika berada di dalam perut paus. Berikut redaksinya.

لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنۡتَ سُبۡحٰنَكَ ‌ۖ اِنِّىۡ كُنۡتُ مِنَ الظّٰلِمِيۡنَ

Artinya, "Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement